Bisnis.com, JAKARTA - PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), penyedia layanan data cloud yang sebagian dimiliki oleh taipan Indonesia, tercatat sebagai perusahaan dengan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan kinerja terbaik di dunia tahun ini setelah sahamnya melonjak lebih dari 100 kali lipat.
PT DCI Indonesia telah melonjak 10,852 persen sejak listing senilai 150 miliar rupiah (US$10,5 juta) pada 6 Januari 2021. Hal itu menjadikan perusahaan tersebut sebagai top gainer di pasar saham Indonesia dan kontributor terbesar kedua untuk kenaikan 12 persen di dalam IHSG tahun ini.
Kinerja DCI yang luar biasa adalah contoh lain dari ramainya perdagangan saham teknologi Indonesia tahun ini. Adapun, sektor ini telah melonjak hampir empat kali lipat sejak diluncurkan pada akhir Januari.
“Industri data center adalah penerima manfaat dari e-commerce dan ledakan ekonomi digital di Indonesia,” kata Henry Wibowo, Kepala Penelitian di JP Morgan Sekuritas Indonesia. Wibowo mengaku tidak mencakup riset DCII karena sahamnya tidak likuid.
Saham DCII dimiliki 11 persen oleh miliarder Indonesia Anthoni Salim, yang kerajaan bisnisnya mulai dari makanan hingga telekomunikasi hingga real estat.
Kenaikan tajam saham telah memicu penangguhan perdagangan berkala dan penyelidikan oleh pejabat bursa ke perusahaan untuk kemungkinan manipulasi transaksi awal tahun ini.
Baca Juga
"Bursa Efek Indonesia telah menyelesaikan penyelidikan," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Laksono Widodo dalam tanggapan tertulis atas pertanyaan dari Bloomberg News awal pekan ini. Namun, BEI tidak menjelaskan secara detil.
DCII pun menegaskan pihaknya tidak melakukan pelanggaran apapun terkait dengan lonjakan harga saham tersebut.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan bursa, tidak ada indikasi pelanggaran yang dilakukan perusahaan,” kata Sekretaris Perusahaan DCI Indonesia Nicholas Suharsono dalam jawaban tertulis atas pertanyaan Bloomberg.