Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) melakukan pembelian kembali (buyback) saham Rp4 triliun. Samuel Sekuritas merekomendasikan hold terhadap saham ADRO.
Buyback yang dilakukan ADRO akan dilakukan secara bertahap selama tiga bulan, terhitung sejak 27 September 2021 hingga 26 Desember 2021.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2021, posisi kas ADRO tercatat sebesar US$1.2 miliar atau setara dengan Rp17,3 triliun. Artinya ADRO memiliki kas yang memadai untuk melaksanakan buyback hingga akhir tahun ini.
Manajemen juga menyatakan bahwa rencana buyback tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor dan tetap menjaga jumlah saham beredar di publik (free float) sebesar 7,5 persen.
“Jika diasumsikan harga rata-rata saham ADRO sebesar Rp1.500 per saham, maka potensi jumlah saham yang akan diserap dalam buyback sekitar 2,67 miliar saham,” tulis tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, dikutip dalam riset harian, Selasa (28/9/2021).
Secara year to date (ytd) 2021 per Senin (27/9/2021), harga saham ADRO menguat 6,3 persen namun masih cenderung tertinggal dibandingkan kompetitornya seperti ITMG yang naik 32,7 persen dan HRUM yang melejit 150,8 persen, maupun kenaikan harga batubara global naik 137,4 persen.
Baca Juga
Samuel Sekuritas merekomendasikan Hold saham ADRO dengan target harga Rp1.530.
Pada penutupan perdagangan Selasa (28/9/2021), saham ADRO naik 15,23 persen atau 230 poin menjadi Rp1.740. Kapitalisasi pasarnya sebesar Rp55,66 triliun, dengan valuasi PER 11,29 kali.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.