Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moratorium Sawit Berakhir Hari Ini, Emiten Perkebunan Angkat Bicara

Sejumlah emiten perkebunan mengungkapkan tidak terlalu terdampak dari kebijakan moratorium sawit ini. Pasalnya, mereka tidak memiliki rencana untuk melakukan pembukaan lahan sawit baru dalam waktu dekat.
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten perkebunan mengemukakan pandangannya terkait kebijakan moratorium sawit yang akan berakhir hari ini, 19 September 2021.

Investor Relation Manager PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) Fenny A. Sofyan menyebutkan pihaknya akan mematuhi keputusan pemerintah Indonesia. Hal tersebut karena pihaknya mengatakan pemberlakuan kebijakan ini memang untuk kebaikan industri sawit negara.

“Apa yang dilakukan pemerintah saat ini tujuannya agar tata kelola sawitnya lebih baik dan produktivitas sawit yang semakin tinggi,” katanya pada pekan ini.

Fenny menambahkan, apabila moratorium tersebut dilanjutkan, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah serapan sawit dalam negeri. Menurutnya, program seperti mandatory biodiesel 30 atau B30 perlu dilanjutkan agar tingkat serapan sawit dalam negeri tetap terjaga.

Selanjutnya, Fenny menuturkan, pihaknya tidak terlalu terdampak dari kebijakan moratorium sawit ini. Pasalnya, AALI tidak memiliki rencana untuk melakukan pembukaan lahan sawit baru dalam waktu dekat.

Selain itu, perusahaan telah mencanangkan kebijakan NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) sebagai upaya dalam menjaga kelestarian lingkungan sejak tahun 2015 lalu. Kebijakan tersebut berarti AALI tidak akan membuka lahan sawit pada hutan-hutan atau di lahan gambut.

Meski demikian, Fenny mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan akuisisi perusahaan atau perkebunan sawit yang baru. Sejauh ini, AALI memiliki aset area seluas 287,6 ribu hektare yang seluruhnya telah dijadikan lahan penanaman sawit.

“Kami tidak menutup kemungkinan untuk melakukan akuisisi, asalkan memenuhi standar sustainability yang ditetapkan perusahaan,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) Lucas Kurniawan menyebutkan, pihaknya mempercayai bahwa pemerintah telah melakukan analisis mengenai penerapan moratorium berdasarkan data serta masukan dari para pemangku kepentingan terkait.

Ia juga yakin pemerintah akan mengambil kebijakan terbaik yang memperhatikan kepentingan negara dan pemangku kepentingan secara luas.

Meski demikian, selain moratorium, menurutnya ada beberapa isu penting lain yang juga membutuhkan perhatian besar pemerintah dan pemangku kepentingan terkait. Beberapa diantaranya adalah praktik keberlanjutan pada perkebunan sawit rakyat yang mencakup legalitas tanah, praktik agronomi yang baik dan kepatuhan terhadap standar keberlanjutan.

“Selain itu, kepatuhan kepada aturan pemerintah, termasuk aturan tentang ketenagakerjaan, juga menjadi isu yang penting,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO), Budi Setiawan Halim belum mengindikasikan adanya rencana pembukaan lahan baru apabila moratorium sawit diangkat.

Meski demikian, Budi mengatakan perusahaan telah mencanangkan kebijakan NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) sebagai upaya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Kebijakan tersebut berarti SGRO tidak akan membuka lahan sawit pada hutan-hutan atau di lahan gambut.

“Terlepas dari moratorium diangkat atau tidak, kami sudah berkomitmen untuk tidak membuka lahan melalui deforestasi ataupun membuatnya di lahan gambut,” jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper