Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI dan Pemerintah Lanjutkan Burden Sharing, Ini Dampaknya ke Pasar SBN

BI akan melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp215 triliun di 2021 dan Rp224 triliun di 2022.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Kelanjutan pembagian beban (burden sharing) antara Bank Indonesia (BI) dan pemerintah belum akan menimbulkan dampak signifikan dalam jangka pendek ke pasar obligasi. Efektivitas dan manajemen risiko dari pembiayaan utang ini menjadi kunci dalam meningkatkan minat investor ke depannya.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menyebutkan, perpanjangan kebijakan burden sharing antara pemerintah dengan Bank Indonesia memang wajar dilakukan. Hal ini mengingat kebutuhan utang pemerintah Indonesia yang cukup banyak untuk membiayai pemulihan ekonomi nasional.

“Di sisi lain, BI juga kini diperbolehkan masuk ke pasar primer setelah terjadinya pandemi. Hal ini akan mempermudah pemerintah dalam mencapai target pembiayaan utangnya,” jelasnya saat dihubungi pada Selasa (24/8/2021).

Kendati demikian, Ramdhan mengatakan kebijakan ini tidak akan menimbulkan dampak signifikan untuk kondisi pasar Surat Berharga Negara (SBN) ataupun pergerakan imbal hasil (yield) dalam jangka pendek. Menurutnya, pelaku pasar melihat kebijakan ini akan meningkatkan jumlah outstanding SBN Indonesia.

Pelaku pasar akan lebih memilih untuk mencermati efektivitas pembiayaan utang yang dilakukan dari kelanjutan burden sharing. Selain itu, manajemen risiko pengelolaan utang-utang SBN yang semakin besar akan berimbas pada persepsi risiko pasar obligasi Indonesia dalam jangka panjang.

Menurut Ramdhan, pemerintah harus mampu menghasilkan nilai tambah berupa pertumbuhan ekonomi dari kelanjutan kebijakan ini. Hal ini akan meningkatkan keyakinan investor terhadap kondisi makro ekonomi dan juga pasar SBN Indonesia.

“Pemerintah harus menjaga Indikator penting seperti rasio utang terhadap produk domestik bruto (PBD) di level yang optimal. Dengan demikian, nantinya keyakinan investor, terutama yang asing, akan menguat,” jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk melanjutkan pembagian beban atau burden sharing pada 2021 dan 2022.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI tentang Skema dan Mekanisme Koordinasi antara Pemerintah dan Bank Indonesia dalam rangka Pembiayaan Penanganan Kesehatan dan Kemanusiaan Guna Penanganan Dampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19 Melalui Pembelian di Pasar perdana oleh BI Atas Surat Utang Negara dan/atau Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan Pemerintah (atau disebut SKB III).

Dalam kesepakatan tersebut, BI akan melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp215 triliun di 2021 dan Rp224 triliun di 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper