Bisnis.com, JAKARTA – Aksi pencatatan saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) disambut gegap gempita oleh investor pasar modal. Pada momen pembukaan, harga saham BUKA langsung menyentuh auto rejection atas (ARA).
Melompat 24,74 persen, saham BUKA naik dari Rp850 ke level Rp1.060 per lembar. Aksi ini sekaligus menegaskan kapitalisasi saham BUKA menembus Rp100 triliun tepatnya Rp109,25 triliun. Dari harga hari ini dan masih besar kemungkinan berlanjut pada pekan depan, tiga pendiri awal BUKA mengantongi kekayaan hampir Rp10 triliun.
BUKA menawarkan sebanyak 25,76 miliar lembar saham kepada publik atau 25 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp850 per saham. Dengan demikian, perseroan meraih dana segar mencapai Rp21,9 triliun dari IPO. Ini merupakan dana hasil penghimpunan terbesar sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia.
IPO yang sukses ke level ARA itu sekaligus mengantarkan para pemegang awal Bukalapak menjadi triliuner baru. Meski demikian mereka belum bisa merealisasikan keuntungannya dengan melepas saham yang dimiliki ke lantai bursa.
Selengkapnya baca di sini.
Langkah strategis tengah disiapkan oleh PT XL Axiata Tbk. (EXCL) guna menyambut dan memperkuat rencananya mengembangkan layanan 5G. Dalam hal ini, perseroan telah mengincar kawasan industri sebagai salah satu tonggak penguatan bisnisnya di penyedia jasa 5G.
XL dalam menghadirkan solusi 5G di kawasan industri milik PT Suryacipta Swadaya yang merupakan anak usaha PT. Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA).
Selengkapnya baca di sini.
Setelah mengalami penguatan selama 4 hari berturut-turut, reli saham PT Bank Oke Indonesia Tbk. akhirnya mesti berhenti. Saham bank berkode DNAR itu turun 3,4 persen ke posisi Rp284 pada Kamis (5/8/2021).
Di sisi laian, Bank Oke menyampaikan rencana menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue. Apakah langkah itu menandakan perseroan ikut bertransformasi menjadi bank digital?
Selengkapnya baca di sini.
Emiten energi terintegrasi PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) mengisyaratkan rencana mereka untuk menggencarkan ekspansi di segmen Energi Baru Terbarukan (EBT). Isyarat tersebut, salah satunya, dikirim Wakil Direktur Utama TOBA Pandu Patria Sjahrir dalam pernyataan terbarunya.
“Masa depan batu bara, menurut pandangan saya, adalah bridge [jembatan] untuk mencapai carbon neutrality [netralitas karbon]. Jadi kami mengajak pengusaha-pengusaha yang melihat ke depan, untuk mulai berinvestasi untuk bisa mencapai carbon neutrality,” tutur Pandu dalam penyataan yang diunggah ulang lewat akun Instagram pribadinya, Rabu (4/8/2021).
Selengkapnya baca di sini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memperpanjang PPKM Level 4 hingga 9 Agustus mendatang. Kebijakan tersebut tercantum dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 966 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 Covid-19 yang ditandatangani pada 3 Agustus 2021.
Dalam kebijakan tersebut, Anies mewajibkan seluruh pengunjung hingga pegawai mal divaksinasi Covid-19. Kendati begitu, Anies menjelaskan bahwa pusat perbelanjaan atau mal masih ditutup selama PPKM Level. Kecuali, pegawai toko yang melayani penjualan online maksimal 3 orang per toko, restoran, supermarket, dan pasar swalayan.
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan ke depannya ketika level PPKM telah diturunkan serta mal dan pusat perbelanjaan sudah boleh dibuka kembali bagi pengunjung, ketentuan wajib vaksin masih terus dilanjutkan. Bagaimana efeknya terhadap kinerja emiten pengelola pusat perbalanjaan atau mal?
Selengkapnya baca di sini.