Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Kepemilikan Laptop di Indonesia Baru 10 Persen, Intip Strategi Zyrex (ZYRX)

Direktur Utama Zyrex Timothy Siddik mengatakan kebutuhan laptop di Indonesia sangat tinggi, karena tingkat kepemilikannya baru sekitar 10 persen.
Jajaran direksi dan komisaris PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) dalam seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia./Istimewa
Jajaran direksi dan komisaris PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) dalam seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen laptop dalam negeri, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) menilai persaingan vendor laptop makin ketat hingga akhir tahun ini, meskipun tingkat kepemilikan baru sekitar 10 persen.

Pendiri dan Direktur Utama Zyrex Timothy Siddik mengatakan hal tersebut disebabkan kepemilikan laptop masih minim di Indonesia, sehingga pemain lokal dan asing makin gencar untuk menargetkan laptop mereka di pasar dalam negeri.

“Potensi pasar Indonesia sangat besar, wajar bermunculan pemain baru masuk dan mengincar pasar kita. Bahkan, penetrasi atau kepemilikan laptop masih rendah yang berkisar di 10 persen saja. Padahal, minimal perlu menginjak angka 70 persen agar sebuah negara dapat dikatakan baik dari sisi indeks prestasi TIK,” ujarnya lewat diskusi virtual, Senin (26/7/2021).

Tidak hanya itu, dia mengatakan masih banyak ruang atau segmen pasar di Indonesia yang masih bisa diincar, salah satunya 45 juta siswa sekolah yang belum memiliki komputer sehingga pasar ini yang diincar oleh perusahaan lantaran pemain asing dinilainya lebih mengincar segmen pekerja.

Selain itu, dia mengatakan tujuan perusahaan saat ini adalah untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), serta mengurangi ketergantungan terhadap impor laptop.

Timothy mengatakan, saat ini perusahaan telah menerima pesanan 165 ribu unit laptop dari Kemendikbud-Ristek untuk disalurkan ke 8.000 sekolah di seluruh Indonesia. Jumlah ini untuk memenuhi kebutuhan laptop untuk tahun ajaran 2021, dengan batas pengiriman paling lambat Desember.

Lebih lanjut, dia menjelaskan jika dikonversikan pesanan tersebut memiliki nilai hingga Rp700 miliar. Adapun, perusahaan dikatakan siap untuk memenuhi kebutuhan laptop dalam negeri senilai Rp17 Triliun sampai 2024.

“Kami melihat running rate [laptop] saat ini ada di 3,5 juta unit laptop yang terjual di seluruh Indonesia untuk semua merek yang ada, tetapi sayangnya penguasaan merek lokal tidak sampai 5 persen,” katanya.

Alhasil, dia mengatakan untuk mengantisipasi ketimpangan tersebut dan memenuhi kebutuhan dalam negeri perusahaan juga menambah kapasitas produksi dua kali lipat, dari 4 line menjadi 8 line.

Menurutnya, dengan menambah produksi kapasitas unit laptop mereka optimis dapat menambah produksi hingga 840 ribu unit. Sebab, dia menilai hingga lima tahun mendatang kebutuhan laptop secara nasional diperkirakan sebanyak 3,9 juta unit.

Timothy mengatakan angka ini didapatkan dari perkiraan kebutuhan nasional 1,3 juta unit, dan angka kebutuhan provinsi, kabupaten, dan kota yang biasanya dua kali lipat angka nasional yakni 2,6 juta.

"Tahun ini Zyrex sudah mengambil langkah dan sanggup menyediakan dan memproduksinya. Kepemilikan laptop di setiap keluarga juga termasuk dari indeks prestasi TIK menjadi salah satu patokan [Negara] kita maju atau tidak," ujarnya.

Pada penutupan perdagangan Senin (26/7/2021), saham ZYRX naik 3,42 persen atau 25 poin menjadi Rp755. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp1,01 triliun dengan valuasi PER 69,39 kali. Perusahaan listing di BEI pada 30 Maret 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper