Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sky Energy (JSKY) Racik Rights Issue untuk Genjot Kapasitas Produksi

JSKY menyebut aksi korporasi ini akan memperkuat struktur permodalan dan mengundang banyak investor untuk bergabung dengan perseroan.
Presiden Direktur PT Sky Energy Indonesia Tbk Jackson Tandiono (dari kanan), Direktur Hengky Loa, dan Direktur Naoki Ishikawa menyampaikan paparan pada Rapat Umum Pemegang Saham di Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2018)./JIBI-Rachman
Presiden Direktur PT Sky Energy Indonesia Tbk Jackson Tandiono (dari kanan), Direktur Hengky Loa, dan Direktur Naoki Ishikawa menyampaikan paparan pada Rapat Umum Pemegang Saham di Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Sky Energy Indonesia Tbk. berencana melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada akhir semester II/2021.

Dalam keterbukaan informasi, Direktur Utama Sky Energy Indonesia Christoper Liawan menyampaikan perseroan akan melakukan penawran umum terbatas (PUT) I dengan HMETD. 

Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 406,50 juta saham baru dengan nilai nominal Rp50. Sebagai pemanis, PUT I ini juga akan disertai penerbitan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 711,38 juta yang dapat dikonversikan menjadi saham perseroan hingga 711,38 juta saham.

“Ketentuan-ketentuan PUT I, termasuk harga pelaksanaan final atas HMETD akan diungkapkan dalam Prospektus yang diterbitkan dalam rangka PUT I,” tulis Christoper, dikutip Rabu (21/7/2021).

Emiten dengan kode saham JSKY ini menyebut informasi lebih detail mengenai aksi korporasi ini akan disampaikan kepada publik pada waktunya sesuai dengan aturan yang berlaku.

Lebih lanjut, saham baru tersebut akan memiliki hak yang sama dengan saham-saham JSKY lainnya yang telah dikeluarkan sebelum rights issue, termasuk hak atas dividen.

Rights issue ini rencananya akan dieksekusi oleh JSKY pada akhir semester II/2021. Bagi para pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya maka persentase kepemilikan sahamnya akan terdilusi maksimal 16,67 persen dan secara keseluruhan apabila termasuk Waran Seri I akan terdilusi sebesar maksimum 35,48 persen.

Perseroan menyebut aksi korporasi ini akan memperkuat struktur permodalan dan mengundang banyak investor untuk bergabung dengan perseroan. Dana yang diperoleh dari rights issue ini seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja.

Penambahan modal ini seiring pula dengan ambisi JSKY untuk meningkatkan kapasitas produksi modul surya hingga 2025.

Sebelumnya, Komisaris Utama Sky Energy Indonesia Jackson Tandiono mengatakan dana dibidik dari rights issue ini mencapai Rp99,59 miliar.

“Dana rights issue ini untuk modal kerja pabrik sel surya yang kedua. Kami sudah mengembangkan sel surya dengan dana IPO, sekarang [dana rights issue] untuk meningkatkan kapasitasnya,” imbuh Jackson.

Jackson menjelaskan pihaknya akan meningkatkan kapasitas pabrik modul surya dan mengembangkan beberapa produk baru dalam lima tahun ke depan. Selain itu, perseroan juga akan menggenjot volume pengiriman ekspor.

Peningkatan kapasitas produksi akan dilakukan JSKY secara bertahap. Jackson menjelaskan pada semester II/2021, perseroan akan membangun pabrik ketiga untuk produksi sel surya.

Selanjutnya pada 2022 diharapkan kapasitas pabrik sel surya kedua bisa mencapai 200 megawatt dan mulai beroperasi pada semester II/2022. Pada 2024, kapasitas produksi sel surya ditingkatkan menjadi 500 megawatt.

“Saat ini kami memiliki kapasitas produksi modul surya hingga 200 megawatt dan sel surya sebesar 100 megawatt. Pada 2025, kapasitas akan ditingkatkan menjadi lebih dari 500 megawatt,” jelas Jackson.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper