Bisnis.com, JAKARTA - PT Hensel Davest Indonesia Tbk. (HDIT) meyakini kinerja perseroan tahun ini akan lebih baik, ditopang oleh hilangnya subsidi atas tarif dasar listrik (TDL) secara bertahap dan sejumlah rencana bisnis baru perseroan.
Corporate Secretary HDIT Ferdiana Tjahyadi menjelaskan sebagai perusahaan penyedia layanan multibiller atau pembayaran tagihan, perseroan optimistis keputusan pemerintah untuk mencabut subsidi tarif dasar listrik secara bertahap akan mengerek omzet perseroan.
“Kita optimistis tahun 2021 ada kenaikan omzet. Selain itu dicabutnya subsidi TDL telah menjadi dasar bagi kami untuk memproyeksikan omset dalam 4 tahun ke depan akan bertumbuh sebesar 20 persen,” ujar Ferdiana dalam sesi paparan publik secara virtual, Rabu (16/6/2021).
Untuk menggenjot omzet lini bisnis pembayaran tagihan pulsa, listrik, telepon, dan internet di platform Davestpay, HDIT juga fokus berekspansi dengan mengakuisisi lebih banyak merchant baru, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Adapun selain dari bisnis pembayaran tagihan, perseroan terus mengembangkan lini bisnis peer to peer lending (P2P lending), yang mana HDIT tengah dalam proses negosiasi dengan beberapa bank yang akan menjadi superlender.
“Semoga dapat dan jadi MoU. Kami akan memaksimalkan P2P ini dengan cara membantu menyaluran dana lender yang sudah kerja sama dengan kami pada UMKM yang produktif,” imbuh Ferdiana.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menyebut HDIT juga berencana untuk merambah bisnis baru melalui lini bisnis dompet digital. Adapun perseroan yang melantai di BEI sejak 2019 tersebut saat ini tengah menunggu izin dari Bank Indonesia untuk meluncurkan dompet digital tersebut.
“Ini akan menjadi ekosistem lain yang kami miliki dan kembangkan. Ini momentum yang tepat untuk mendukung ekonomi global, juga didukung pesatnya perkembangan ekonomi secara umum,” pungkas Ferdiana.
