.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan rawan mengalami pelemahan dalam jangka pendek. Sejumlah saham seperti BRIS, BBRI, hingga ERAA menjadi rekomendasi analis pada hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup naik 61,67 poin atau 0,83% ke level 7.530,9 pada Kamis (24/7/2025). Di level itu, IHSG menguat 6,37% sepanjang tahun berjalan 2025.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam risetnya menjelaskan IHSG sebelumnya ditutup menguat karena berlanjutnya ekspektasi semakin meluasnya kesepakatan dagang.
“Sehingga dampak perang dagang akan mereda dan ekonomi global terhindar dari resesi,” kata Ratna, Jumat (25/7/2025).
Dia melanjutkan, sentimen datang dari ADB yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% tahun ini dan 5,1% pada tahun 2026, sama seperti proyeksi sebelumnya.
Sebaliknya, ADB menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara menjadi 4,2% dari proyeksi sebelumnya 4,7%.
Lebih lanjut, Ratna menjelaskan secara teknikal, tren kenaikan IHSG dalam jangka menengah panjang masih cukup kuat. Namun dalam jangka pendek, IHSG rentan mengalami pullback karena kondisi yang berada di area overbought.
“IHSG diperkirakan berpotensi koreksi di sekitar level 7.450-7.500 pada perdagangan hari ini,” ujarnya.
Meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja diperkirakan berpotensi dapat menjadi salah satu alasan untuk profit taking.
Ketegangan antara China dan Uni Eropa meningkat ketika KTT Uni Eropa-China yang ke-25 dimulai pada Kamis (24/7/2025). Uni Eropa menyerukan kekhawatiran atas ketidakseimbangan perdagangan yang semakin besar pada pertemuan tersebut.
Sementara itu, delegasi AS dijadwalkan akan bertemu dengan delegasi China di Stockholm, Swedia pada 28-29 Juli mendatang untuk negosiasi perdagangan serta topik yang lebih luas, termasuk pembelian minyak mentah Iran dan Rusia oleh Tiongkok.
Adapun saham-saham yang menjadi top picks Phintraco Sekuritas hari ini adalah BRIS, BBRI, BMRI, BBNI, dan ERAA.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
.jpg?w=300&h=221)
