Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Yield Treasury AS Jadi Batu Sandungan Inflow Asing di Pasar Obligasi

Kenaikan yield Treasury AS akan menyebabkan tekanan di imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) bertenor 10 tahun.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun atau US Treasury menjadi penghalang aliran modal masuk asing (foreign capital inflow) ke pasar obligasi Indonesia.

Analis pun menilai penawaran masuk (incoming bid) dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) besok cenderung akan sama seperti lelang sebelumnya.

Adapun, pemerintah berencana mengadakan lelang SBSN atau Sukuk Negara pada Selasa (23/3/2021) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021. Dalam lelang tersebut, pemerintah menetapkan target indikatif senilai Rp12 triliun.

Macroeconomic Analyst Bank Danamon Irman Faiz menilai penawaran masuk dalam lelang SBSN besok cenderung masih akan sama seperti incoming bid pada lelang sebelumnya.

“Karena big players seperti bank tampak sudah menyerap SBN cukup besar sekitar Rp171 triliun sejak awal tahun [termasuk SBN yang digunakan Bank Indonesia dalam operasi moneter],” jelas Faiz kepada Bisnis, Senin (22/3/2021).

Sementara itu, pergerakan yield Treasury AS yang berpotensi terus naik dapat menahan aliran dana dari investor nonresiden masuk ke pasar obligasi domestik. Pasalnya, kenaikan yield Treasury AS akan menyebabkan tekanan di imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) bertenor 10 tahun.

Selain itu, ketergantungan terhadap arus modal asing yang tinggi di suatu negara juga disebut Faiz menjadi salah satu pertimbangan investor luar negeri untuk masuk.

“Kalau kita lihat investor yang masuk ke negara berkembang [saat ini lebih banyak] itu masuknya ke China dan Korea Selatan,” ujar Faiz.

Faiz pun melihat saat ini belum ada faktor signifikan yang dapat meningkatkan penawaran masuk dalam lelang surat utang pemerintah.

Khusus untuk lelang SBSN besok, Faiz juga menunjukkan tren penawaran yang masuk cenderung menurun sejak awal tahun.

Pada lelang sukuk perdana yang diadakan pada 12 Januari 2021, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp24,27 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp11,3 triliun.

Jumlah penawaran kemudian mengalami penurunan pada lelang edisi 26 Januari 2021. Kala itu, pemerintah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp23,341 triliun dan menyerap Rp9 triliun diantaranya.

Pada lelang  9 Februari lalu, jumlah penawaran yang masuk mengalami perbaikan setelah pemerintah menghimpun Rp26,1 triliun. Dari angka tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp12 triliun.

Hasil lelang selanjutnya, 23 Februari 2021, kemudian kembali mengalami penurunan setelah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp24,23 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memutuskan untuk menyerap dana sebesar Rp4,99 triliun.

Pada lelang terakhir 9 Maret lalu, pemerintah mencatatkan hasil penawaran terendah sejauh ini dengan Rp17,975 triliun. Dari jumlah itu, pemerintah menyerap sebesar Rp4,495 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper