Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Aset Perusahaan yang Diajukan Kementerian BUMN ke SWF Indonesia

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pembentukan INA diharapkan dapat menampung investasi dari lokal dan asing untuk sejumlah sektor utama pembangunan Tanah Air.
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  menyebut investasi dari Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) alias Indonesia Investment Authority (INA) akan difokuskan untuk pengembangan infrastruktur jalan tol, pelabuhan, dan bandara pada 2021.

Sedangkan ke depannya, kerja sama dengan INA bisa diperluas ke sektor kesehatan, infrastruktur digital, energi terbarukan, konsumer, teknologi, hingga pariwisata.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pembentukan INA diharapkan dapat menampung investasi dari lokal dan asing untuk sejumlah sektor utama pembangunan Tanah Air.

“Tahun ini fokus sektor yang kami bicarakan untuk diinvestasikan INA ada tiga yaitu jalan tol, pelabuhan, dan bandara,” kata Tiko, Rabu (10/3/2021).

Adapun, ketiga sektor ini dinilai dapat menawarkan aset yang menarik. Mulai dari sisi aset yang sudah mature hingga bingkai kerja regulasi yang stabil di industrinya. 

Selain itu, keberadaan investor asing yang sudah lebih dulu menyerap divestasi aset dari sektor tersebut juga diharapkan menambah kepercayaan diri investor global di dalam INA.

Untuk jalan tol, Kementerian BUMN telah menyiapkan 24 ruas jalan tol yang tengah diajukan ke INA. Ruas jalan tol itu berasal dari tiga BUMN Karya yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Jasa Marga (Persero) Tbk., dan PT Hutama Karya (Persero).

Sedangkan untuk pelabuhan, Kementerian BUMN menawarkan 4 aset yang berpotensi untuk ko-investasi yaitu Pelabuhan Kontainer Belawan, Pelabuhan CT2, CT3-Kalibaru, Pelabuhan Teluk Lamong, dan Makassar New Port.

Selanjutnya untuk Bandara, kata Tiko, pihaknya membuka peluang kerjasama dengan INA untuk bandara di Makassar dan Banten, begitu pula pengembangan Kampung Kargo.

Selain sektor infrastruktur, INA juga diharapkan bisa masuk ke beberapa penggalangan dana dari perusahaan pelat merah lainnya tahun ini. Tiko menunjukkan bakal ada kesempatan investasi di aksi korporasi rights issue oleh Bank Syariah Indonesia hingga penawaran umum saham perdana (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi (MItratel) dan PT Pertamina Geothermal Energy.

Untuk tahun depan juga masih ada penawaran untuk INA dari IPO Indonesia Healthcare Corporation serta rights issue Bank BNI dan Bank BTN.

Sedangkan untuk jangka panjang atau 2023 dan seterusnya, diharapkan INA bisa berkolaborasi lewat IPO Telkom Indonesia Data Center, IPO PT Wijaya Karya Realty selaku holding hotel BUMN, dan proyek tenaga listrik berkapasitas 16.000 MW dari PT PLN.

“Ke depan kami melihat indonesia perlu mendorong aktivitas investasi agar bisa keluar dari middle income trap dan menjadi bagian dari ekonomi maju,” tutur Tiko.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper