Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Ban Lo Kheng Hong (GJTL) Berpesta Usai Catat Kenaikan Laba

Laba bersih PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) pada 2020 mencapai Rp616,32 miliar, melonjak 71,29 persen dari periode 2019
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) berhassil menempati posisi keenam di jajaran top gainers pada perdagangan Selasa (9/3/2021).

Perusahaan produsen ban yang sejumlah sahamnya dimiliki oleh Lo Kheng Hong tersebut, harganya naik 6.06 persen pada penutupan perdagangan hari ini ke level Rp875. Adapun, nilai transaksi perdagangan perseroan tersebut mencapai Rp77,8 miliar.

Seperti diketahui, GJTL dalam laporan keuangannya mencatatkan penurunan pendapatan sepanjang 2020. Walaupun pendapatannya turun, tapi laba bersihnya meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten ban ini mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp13,43 triliun, turun 15,69 persen dari realisasi pada 2019 sebesar Rp15,93 triliun.

Kendati pendapatan yang turun diiringi beban pokok penjualan yang juga turun hingga 22,11 persen menjadi Rp10,76 triliun dari beban pokok pada 2019 yang sebesar Rp13,14 triliun.

Penurunan beban pokok tersebut membuat laba kotor perseroan tidak terlalu jauh dari laba kotor pada 2019. Perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp2,67 triliun sementara pada 2019 sebesar Rp2,79 triliun.

Selain itu, keuntungan lain-lain pun meningkat menjadi 102,74 miliar dari periode 2019 yang hanya sebesar Rp15,4 miliar.

Dengan demikian, laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp616,32 miliar, melonjak 71,29 persen dari periode 2019 yang hanya sebesar Rp359,801 miliar.

Adapun dari sisi liabilitas, GJTL mengalami penurunan menjadi Rp10,92 triliun dari periode 2019 yang sebesar Rp12,62 triliun.

Dengan rincian, liabilitas jangka pendek yang menurun menjadi Rp4,74 triliun dari periode 2019 yang sebesar Rp5,42 triliun. Adapun total liabilitas jangka panjangnya sebesar Rp6,17 triliun turun dari periode 2019 sebesar Rp7,19 triliun.

Jumlah aset pun menurun, total aset mencapai Rp17,78 triliun dari periode 2019 sebesar Rp18,85 triliun.

Dalam hal ini, total aset lancar Rp7,62 triliun turun dari 2019 sebesar Rp8,09 triliun. Sementara, jumlah aset tidak lancar sebesar Rp10,15 triliun turun sedikit dari periode 2019 sebesar Rp10,75 triliun.

Sementara itu, posisi kas dan setara kas meningkat menjadi Rp1,04 triliun dari periode 2019 yang sebesar Rp635,18 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper