Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPC Siapkan Dua Anak Usaha IPO, ASDP Siapkan Diri Sendiri

IPC telah melakukan persiapan IPO beberapa anak perusahaan namun waktu pelaksanaanya masih dikaji dan dikoordinasikan dengan Kementerian BUMN. Sedangkan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan masih bersiap-siap untuk dapat melantai di bursa saham.
Kapal ferry saat memasuki pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2/2020). Bisnis/ Paulus Tandi Bone
Kapal ferry saat memasuki pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2/2020). Bisnis/ Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah BUMN menyiapkan diri dan anak usahanya untuk dapat segera masuk dalam bursa saham melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC menyiapkan dua anak usahanya sementara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga bersiap mengumpulkan dana segar dari pasar modal.

Corporate Secretary IPC Ari Santoso mengungkapkan secara internal IPC telah melakukan persiapan IPO beberapa anak perusahaan, mengingat jumlah anak usaha IPC mencapai 17 perusahaan dan dua diantaranya sudah tercatat di pasar modal.

"Namun waktu pelaksanaanya masih dikaji dan dikoordinasikan dengan Kementerian BUMN, serta mencermati kondisi pasar yang ada sampai batas waktu yang belum ditentukan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (4/2/2021).

Menurutnya, sambil menunggu pelaksanaan IPO tersebut secara internal IPC terus meningkatkan kinerja anak perusahaan tersebut agar nantinya dapat diterima oleh para investor pasar modal.

Dia menyebut secara umum seluruh anak perusahaan yang ada terus ditingkatkan kinerjanya. Adapun, perusahaan yang dinilai sudah siap dan berkategori baik yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (TPK).

"PT PTP serta PT IPC TPK termasuk dalam kategori yang baik dari aspek kesiapannya. Walaupun, batas waktu pelaksanaanya belum bisa ditentukan," katanya.

IPC memiliki 17 anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang terdiri atas PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Jakarta International Container Terminal, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC), PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT Integrasi Logistik Cipta Solusi, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, PT Pengerukan Indonesia, dan PT Electronic Data Interchange Indonesia.

Selain itu, terdapat PT Terminal Pelabuhan Indonesia II / IPC Petikemas Indonesia, PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, PT IPC Terminal Petikemas, PT Rumah Sakit Pelabuhan, PT Multi Terminal Indonesia, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM), KSO TPK Koja serta PT Pelabuhan Indonesia Investama.

IPC juga memiliki 3 cucu perusahaan antara lain PT Akses Pelabuhan Indonesia, PT New Priok Container Terminal 1 dan PT Menara Maritim Indonesia.

Terpisah, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menuturkan pihaknya masih bersiap-siap untuk dapat membuat perusahaannya melantai di bursa saham.

"Kami lagi siap-siap. Datanglah ke saya lagi pada Mei 2021, nanti kami bisa cerita lebih lengkap [soal rencana IPO]," ujarnya saat dihubungi Bisnis.

ASDP disebut telah mendapat lampu hijau dari para pemegang saham untuk mencari pendanaan melalui pasar modal, tepatnya lewat skema penawaran umum perdana saham. Dari sisi target, direncanakan melantai pada 2022.

Pada 2019, ASDP berhasil mencatatkan pendapatan Rp3,2 triliun dengan laba bersih Rp315 miliar. Hasil itu tumbuh signifikan dibandingkan dengan 2018 dengan catatan pendapatan sebesar Rp2,79 triliun dan laba bersih Rp253 miliar.

ASDP mengoperatori 35 pelabuhan, 203 kapal, 206 rute penyeberangan di Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper