Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Aneka Gas (AGII) Melambung, Saratoga (SRTG) Lepas Sebagian Kepemilikan

Pemegang saham AGII berdasarkan laporan kepada Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2020 terdiri dari PT Aneka Mega Energi (25 persen), PT Samator (40,54 persen), PT Saratoga Investama Tbk. (8,39 persen).
Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Edwin Soeryadjaya (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Keuangan Lany Djuwita di sela-sela RUPST dan RUPSLB Saratoga, di Jakarta, Selasa (26/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Edwin Soeryadjaya (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Keuangan Lany Djuwita di sela-sela RUPST dan RUPSLB Saratoga, di Jakarta, Selasa (26/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan yang dimiliki oleh Sandiaga S. Uno dan putra-putri pendiri Astra, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) melepas sebagian kepemilikan pada PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII).

Saham AGII sendiri sejak 8 Januari 2021 telah melambung hampir 100 persen dari Rp945 per lembar saham pada penutupan perdagangan 5 Januari lalu menjadi Rp1.920 saat penutupan perdagangan 21 Januari 2021.

PT Kustodian Sentrak Efek Indonesia (KSEI) mencatat Saratoga menjual 14,06 juta lembar saham AGII per 20 Januari.

Dengan pelepasan ini, maka saham SRTG di AGII susut menjadi 243,29 juta lembar dari sebelumnya 257,36 juta. Atau turun dari 8,39 persen menjadi 7,93 persen.

Dengan mengacu harga penutupan transaksi pada 19 Januari (T+1) sebesar Rp1.970 per lembar, maka melalui aksi korporasi ini mendatangkan uang tunai Rp27,71 miliar.


VAKSIN
Kenaikan harga saham AGII sendiri tersulut peluang diversifikasi bisnis dalam bentuk dukungan distribusi vaksin Covid-19.

Presiden Direktur Aneka Gas Industri Rachmat Harsono mengatakan bahwa perseroan merupakan salah satu market leader dalam sektor gas industri. Salah satu produk perseroan yaitu dry ice pun banyak diperbincangkan untuk membantu distribusi vaksin virus corona.

Rachmat menjelaskan bahwa dry ice atau es kering merupakan karbon dioksida (CO2) yang dipadatkan. Dry ice biasanya digunakan untuk menjaga temperatur suatu produk di suhu tertentu.

“Bisa digunakan untuk makanan seperti es krim, itu kan disimpan ada dry ice-nya. Gunanya untuk menyimpan, juga bisa untuk vaksin,” kata Rachmat baru-baru ini.

Adapun, dry ice telah lama diproduksi oleh emiten dengan kode saham AGII ini. Rachmat menunjukkan pangsa pasar dry ice milik perseroan kini menguasai 60 persen secara nasional.

Untuk vaksin yang diproduksi Sinovac dengan persyaratan harus berada pada suhu 2—8 derajat Celcius, Rachmat menilai distribusinya bisa menggunakan balok es (ice pack) dengan tambahan sedikit dry ice.

“Sinovac itu hanya membutuhkan suhu sampai 2 - 8 derajat Celcius, itu bisa dibungkus dengan ice pack ditambah dry ice sedikit,” jelas Rachmat.

Selain produk dry ice, produk nitrogen milik AGII juga ramai dibicarakan untuk pengemasan vaksin Covid-19.

Adapun, nitrogen biasanya digunakan untuk menggelembungkan makanan ringan agar tidak cepat basi atau biasa disebut sebagai sistem modified atmosphere packaging (MAP).

Makanan ringan biasanya divakum dan diberi gas nitrogen untuk menghilangkan gas-gas lain sehingga produk berada dalam ruang hampa udara tanpa oksigen.

“Jadi kuman bakteri virus tidak bisa berkembang. Belakangan ini juga mendengar nitrogen digunakan untuk pendingin vaksin karena suhunya di bawah 77 derajat Kelvin. Itu benar,” jelas Rachmat.

Adapun, pangsa pasar AGII telah tumbuh pada 2020 didorong oleh diversifikasi konsumen yang dimiliki perseroan. Rachmat menyebut kontribusi penjualan kepada rumah sakit meningkat selama 2020.

AGII mengklaim bahwa 88 persen rumah sakit di Indonesia saat ini telah menjadi konsumen perseroan untuk produk seperti oksigen.

“Kalau dilihat performa kami memang turun dari sisi sales kira-kira 2 persen—3 persen. Mudah-mudahan akhir 2020 kami bisa membukukan kinerja yang sama dengan 2019,” kata Rachmat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper