Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten Kelas Menengah Bakal Jadi Incaran, Ini Alasannya

Minat investor terhadap saham emiten kelas menengah tercermin dari respons pasar terhadap penyesuaian penghuni MSCI Global Standard Index dan MSCI Global Small Cap Index yang akan efektif pada 1 Desember 2020.
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI)  di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (25/9/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham emiten kelas menengah akan menjadi sasaran investor di tengah prospek pemulihan ekonomi seiring dengan perkembangan baik vaksin Covid-19.

Adapun, hal tersebut tercermin dari respons pasar terhadap penyesuaian penghuni MSCI Global Standard Index dan MSCI Global Small Cap Index yang akan efektif pada 1 Desember 2020.

Dalam pengumuman Morgan Stanley pada Selasa (10/11/2020), lembaga tersebut mendepak 2 emiten asal Indonesia dari MSCI Global Standard Index. Adapun, dua emiten tersebut adalah PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL).

Namun, hanya EXCL yang langsung masuk ke dalam MSCI Global Small Cap Index.

Selain itu, Morgan Stanley pun memasukkan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) ke dalam MSCI Global Standard Index menggantikan kedua saham yang terdepak.

Di sisi lain, pada indeks MSCI Global Small Cap Index terdapat pendatang baru lainnya yaitu saham PT Bank BRI Syariah Tbk. (BRIS), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE), PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN), dan PT Timah Tbk. (TINS) yang kembali masuk ke indeks setelah terdepak pada periode sebelumnya.

Kemudian, Morgan Stanley mengeluarkan 4 emiten dari daftar MSCI Global Small Cap Index, yaitu saham PT Matahari Department Tbk. (LPPF), PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS).

Merespons rebalancing portofolio indeks itu, pasar tampak sangat mengapresiasi perubahan terhadap MSCI Small Cap Index seiring dengan pergerakan penghuni barunya yang berhasil menorehkan sentimen positif pada perdagangan kali ini.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan Rabu (11/11/2020) CARE berhasil naik hingga 5,59 persen, diikuti FREN yang menutup hari dengan kenaikan 9,52 persen, dan TINS yang sempat naik signifikan hingga 20 persen yang kemudian ditutup hanya menguat 15,38 persen.

Bahkan, EXCL yang walaupun didepak dari klasmen Global standart, tetapi langsung bercokol di group Small Cap, juga menghijau hari ini dengan penutupan naik 6,85 persen.

Namun, hal serupa tidak terjadi di penghuni baru MSCI Global standart, yaitu MDKA dan TOWR, yang pada malah ditutup melemah masing-masing 1,08 persen dan 2,49 persen.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo mengatakan bahwa melihat respons pasar terhadap penyesuaian konstituen MSCI, kemungkinan besar investor mulai lebih berpihak terhadap saham-saham emiten kelas menengah dibandingkan dengan saham emiten kakap.

“Hal itu dikarenakan pasca pemulihan dari pandemi Covid-19, saham emiten dengan kapitalisasi menengah masih memiliki ruang dalam pengembangan bisnisnya dibandingkan dengan saham emiten yang sudah mature,” ujar Frankie kepada Bisnis, Rabu (11/11/2020).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper