Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) kembali menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA), dengan menguat 19,75%. Sucor Sekuritas pun mengerek target saham AADI menjadi sebesar Rp30.100 per saham.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan sesi I saham AADI tercatat menguat 19,75% mencapai level Rp9.550. Saham AADI ini tercatat telah melesat 72,07% dari harga saat initial public offering (IPO) sebesar Rp5.550 per saham.
Sebanyak 39,2 juta saham AADI ditransaksikan dengan nilai sebesar Rp374,3 miliar. Kapitalisasi pasar saham AADI juga tercatat telah menguat menjadi Rp74,73 triliun hingga hari ini, Senin (9/12/2024).
Analis Sucor Sekuritas Yoga Ahmad Gifari dalam risetnya menjelaskan pihaknya menyukai saham AADI karena kinerja operasionalnya yang solid sebagai salah satu produsen batu bara dengan biaya yang rendah, serta sumber pendapatan yang terdiversifikasi.
"Dengan harga IPO sebesar Rp5.550, AADI menawarkan valuasi menarik, hanya sebesar 2,3 kali jauh lebih rendah dari perusahaan sejenis," tulis Yoga dalam risetnya.
Sucor Sekuritas menilai AADI memiliki valuasi intrinsik yang wajar sebesar US$7,3 miliar, atau Rp14.600 per saham. Sucor Sekuritas juga melihat terdapat beberapa katalis jangka pendek yang dapat mendorong valuasi AADI, seperti meningkatnya ketegangan geopolitik, potensi dimasukkannya AADI ke dalam indeks MSCI, serta regulasi yang lebih mendukung sektor energi.
Baca Juga
"Mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, kami menetapkan target harga premium sebesar Rp30.100 per saham, setara dengan kapitalisasi pasar US$15,1 miliar," ujar Yoga.
Yoga juga menuturkan AADI didukung oleh cadangan batu bara sebesar 917 juta ton, dan sumber daya sebesar 4,1 miliar ton, yang menjamin produksi berkelanjutan hingga 80 tahun. Di sisi lain, posisi keuangan AADI yang solid, termasuk saldo kas sekitar US$1 miliar, memberikan fleksibilitas untuk pertumbuhan organik maupun anorganik bagi AADI.
Dia juga menuturkan AADI berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan ketegangan geopolitik global yang meningkat, yang secara historis mendorong kenaikan harga komoditas, termasuk batu bara.
Dalam siklus booming 2021-2022, harga saham ADRO meningkat lebih dari tiga kali lipat, yang menunjukkan minat investor yang tinggi terhadap sektor ini. Dengan dinamika serupa yang sedang berlangsung, potensi pendapatan dan harga saham AADI dapat meningkat secara signifikan, didukung oleh fundamental yang kuat dan meningkatnya permintaan energi yang andal.
Sucor Sekuritas juga memandang AADI menjadi kandidat kuat untuk masuk ke dalam Indeks MSCI Indonesia di masa depan.
Untuk memenuhi syarat, AADI perlu mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$3,0 miliar dengan free float sebesar 50%, yang berarti kapitalisasi pasar free float sebesar US$1,5 miliar atau Rp24 triliun.
"Dengan fundamental yang kokoh dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, inklusi dalam indeks MSCI dapat menjadi katalis tambahan untuk mendorong kinerja harga saham," tuturnya.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.