Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batal Dicaplok MNC Vision (IPTV), Link Net (LINK) Klaim Punya Investor Baru

CEO & President Director Link Net Marlo Budiman mengatakan pembahasan rencana akuisisi oleh MNC Vision Networks (IPTV) sudah berakhir per 30 April 2020. Menurutnya, sudah tidak ada pembicaraan lebih lanjut setelah tanggal tersebut.
Presiden Direktur Link Net Marlo Budiman (keempat dari kiri) berfoto bersama dewan direksi Link Aja setelah menyampaikan paparan publik di Jakarta, Jumat (26/4/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Presiden Direktur Link Net Marlo Budiman (keempat dari kiri) berfoto bersama dewan direksi Link Aja setelah menyampaikan paparan publik di Jakarta, Jumat (26/4/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA — PT Link Net Tbk. mengungkapkan terdapat beberapa investor yang tertarik untuk berkolaborasi dengan perusahaan setelah rencana akuisisi oleh PT MNC Vision Networks Tbk. tidak menemukan kesepakatan.

CEO & President Director Link Net Marlo Budiman mengatakan pembahasan rencana akuisisi oleh MNC Vision Networks (IPTV) sudah berakhir per 30 April 2020. Menurutnya, sudah tidak ada pembicaraan lebih lanjut setelah tanggal tersebut.

Kendati demikian, Marlo mengatakan terdapat beberapa investor yang tertarik dengan perseroan dan kini tengah dalam tahap penjajakan. Namun, pihaknya belum dapat membeberkan nama-nama calon investor.

“Kami terikat non-disclosure agreement,” jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/5/2020).

Dia menyatakan rencana ekspansi perseroan pada 2020 akan tetap berlanjut. Anggaran belanja modal yang disiapkan oleh perseroan tahun ini senilai Rp2 triliun.

Adapun, sumber dana belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan tahun ini akan berasal dari arus kas operasi dan hutang perbankan.

Marlo mengatakan perseroan tetap mempertahankan rencana bisnisnya. Emiten berkode saham LINK itu menurutnya akan masuk ke tujuh kota baru pada 2020 yakni Yogyakarta, Cirebon, Cikampek, Purwakarta, Tegal, Madiun, dan Kediri.

Seperti diketahui, PT First Media Tbk. (KLBV) telah meneken kesepakatan atau term sheet dengan IPTV. Hal itu terkait akuisisi saham LINK milik perseroan.

First Media memegang kepemilikan 27,90 persen di LINK per 31 Maret 2020. Selain perseroan, tercatat Asia Link Dewa Pte. Ltd. juga memegang porsi 35,55 persen.

Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia 2 Desember 2019, KLBV menjelaskan bahwa term sheet merupakan langkah awal dari keseluruhan rencana akuisisi tetapi belum merupakan suatu perjanjian definitif. Dengan demikian, term sheet itu tidak bersifat mengikat.

Pelaksanaan akuisisi disebutkan akan tergantung hasil due diligence yang disepakati para pihak, pemenuhan kondisi prasyarat, kesepakatan pembiayaan oleh IPTV dengan pihak lainnya, ketentuan pasar modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta ketentuan lain yang akan disepakati lebih lanjut oleh para pihak.

Oleh karena itu, para pihak akan berupaya mencapai kesepakatan lebih maksimum selama 6 bulan. Selama periode itu, perseroan tetap dapat melakukan pengembangan bisnis dan sinergi sampai tercapainya kesepakatan lebih lanjut.

Namun, dalam keterbukaan informasi Senin (4/5/2020), KLBV melaporkan belum disepakatinya perjanjian definitif sebagai kelanjutan dari term sheet perseroan dengan IPTV. Padahal, jangka waktu term sheet antara perseroan dan IPTV sudah berakhir.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper