Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambut Rencana Akhiri Lockdown, Bursa India Reli Tiga Hari Berturut-turut

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P BSE Sensex menguat 0,9 persen ke level 32.386,64 pada pukul 9.43 waktu Mumbai (6.43 WIB), sedangkan indeks NSE Nifty 50 menguat 0,8 persen.
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham India reli di hari ketiga berturut-turut pada perdagangan Rabu (29/4/2020) karena investor memantau diskusi seputar rencana untuk memulai kembali kegiatan bisnis menjelang akhir dari lockdown di negara berpenduduk terpadat kedua di dunia tersebut.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P BSE Sensex menguat 0,9 persen ke level 32.386,64 pada pukul 9.43 waktu Mumbai (6.43 WIB), sedangkan indeks NSE Nifty 50 menguat 0,8 persen.

Kedua indeks berada bada jalur kenaikan bulanan pertama mereka tahun ini setelah rebound lebih dari 20 persen dari posisi terendah bulan Maret. Sementara itu, imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun satu basis poin menjadi 6,12 persen dan rupee menguat 0,3 persen terhadap dolar AS.

Meskipun belum ada rincian mengenai rencana pembukaan kembali aktivitas perekonomian, toko-toko kecil di daerah-daerah tertentu diizinkan untuk buka kembali meskipun pasar, mal, dan kantor tetap tutup.

Para pejabat sedang mempertimbangkan proposal untuk menjamin pinjaman untuk usaha kecil senilai US$39 miliar. Penundaan pembayaran pajak dan insentif lainnya untuk beberapa industri juga tengah dibahas.

"Ada pertukaran antara kehidupan manusia dan perekonomian," kata Chokkalingam G, kepala investasi di Equinomics Research & Advisory Pvt., seperti dikutip Bloomberg.

“Pemerintah harus melakukan tindakan penyeimbangan untuk memulai kembali kegiatan ekonomi sampai batas tertentu. Masih akan ada pembatasan di daerah yang terkontaminasi," lanjutnya.

Ketika musim laporan keuangan berlanjut, Axis Bank Ltd. mengatakan berencana untuk menambah modal senilai 350 miliar rupee (US$4,6 miliar) setelah mencatat kerugian di kuartal I/2020 karena ketentuan pencadangan modal kemungkinan default akibat wabah virus corona. Saham perusahaan turnu turun 2,6 persen.

Di antara 7 emiten indeks Nifty 50 yang telah merilis laporan keuangan, Wipro Ltd. dan Infosys Ltd. telah menahan diri untuk tidak memberikan proyeksi tahun 2020 karena prospek usaha yang tidak pasti.

India sejauh ini telah melaporkan 31.324 kasus infeksi virus corona, 1.008 di antaranya meninggal dunia, menurut data dari Johns Hopkins University.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper