Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Tahun Beruntun, Laba dan Pendapatan Total Bangun Persada (TOTL) Tergerus

Total Bangun Persada mencatatkan koreksi pendapatan usaha sebesar 11,08 persen, dari semula Rp2,78 triliun menjadi Rp2,47 triliun pada tahun 2019.
Total Bangun Persada/Istimewa
Total Bangun Persada/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi swasta PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL) membukukan kinerja penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun 2019. Alhasil, hal ini kembali memberikan catatan buruk pada perseroan sejak tahun 2018.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perseroan per 31 Desember 2019 yang diunggah di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (27/4/2020), Total Bangun Persada mencatatkan koreksi pendapatan usaha sebesar 11,08 persen, dari semula Rp2,78 triliun menjadi Rp2,47 triliun pada tahun 2019.

Tak hanya pendapatannya yang melandai, laba tahun berjalan untuk pemilik entitas induk perseroan juga ikut melorot menjadi Rp175,73 miliar, turun 15,79 persen dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp208,67 miliar.

Secara garis besar, sejak tahun 2018, perseroan terus mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih. Pada tahun tersebut, pendapatan perseroan menurun 5,21 persen dibanding tahun sebelumnya. Menyusutnya pendapatan diikuti dengan penurunan laba bersih sebesar 14,66 persen dan jumlah aset sebesar 0,44 persen.

Walhasil, laba per saham atau earning per share yang dapat dibagikan perseroan untuk tahun buku 2019 adalah Rp51,53, menurun dari semula sebesar Rp61,19 pada tahun 2018.

Adapun, perseroan terbukti melakukan efisiensi dengan menekan beban pokok pendapatan perseroan yang menurun 9,61 persen menjadi Rp2,11 triliun, beban umum administrasi yang menurun tipis 0,88 persen menjadi Rp191,93 miliar dan beban keuangan yang nihil pada tahun 2019.

Efisiensi tersebut diikuti dengan usaha perseroan menambah pundi-pundi uangnya tercermin dari lonjakan pada laba proyek ventura bersama dari semula Rp8,54 miliar, naik 322,49 persen menjadi Rp36,06 miliar dan kenaikan pada pendapatan lain-lain sebesar 23,10 persen menjadi Rp74,38 miliar.

Di sisi lain, pos liabilitas Total Bangun Persada mengalami penurunan 13,35 persen menjadi Rp1,89 triliun, bersamaan dengan itu juga terjadi kenaikan tipis pada pos ekuitas sebesar 2,36 persen menjadi Rp1,08 triliun.

Dengan demikian, total aset perseroan pada tahun lalu menyusut sebesar 8,23 persen menjadi Rp2,96 triliun.

Terakhir, kas dan setara kas akhir periode 2019 perseroan juga menurun tipis 2,79 persen dari posisi Rp675,97 miliar menjadi Rp657,12 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper