Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Korea Selatan kompak rebound dan menguat bersama nilai tukar won pada perdagangan hari ini, Selasa (10/3/2020), di tengah ekspektasi dorongan stimulus global.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup di level 1.962,93 dengan kenaikan 0,42 persen atau 8,16 poin dari posisi 1.954,77 pada akhir perdagangan Senin (9/3/2020).
Pada Senin, indeks saham acuan Korsel tersebut berakhir anjlok lebih dari 4 persen seiring dengan meningkatnya volatilitas pasar akibat wabah virus corona (Covid-19) dan penurunan harga minyak dunia.
Menurut Noh Dong-kil, seorang analis di NH Investment & Securities Co., indeks berakhir di wilayah positif karena banyak institusi membeli saham-saham lokal yang didorong oleh bargain hunting.
“Dan investor melanjutkan aksi beli setelah Trump (Presiden AS Donald Trump) berkomentar bahwa dia akan mengupayakan langkah-langkah untuk membantu bisnis yang terdampak virus corona,” jelas Noh, dikutip dari Yonhap News Agency.
Pada Senin (9/3), Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan memangkas pajak penghasilan dan meluncurkan paket kebijakan bagi industri-industri yang terdampak virus corona.
Pernyataan ini disampaikan beberapa jam setelah bursa AS mencatat rekor penurunan terburuk dalam satu dekade terakhir. Menyusul pernyataan Trump, bursa Asia diperdagangkan mayoritas naik, sedangkan kontrak berjangka ekuitas AS rebound.
Dari 796 saham yang diperdagangkan di Kospi pada Selasa, sebanyak 277 saham menguat, 453 saham melemah, dan 66 saham lainnya stagnan.
Saham raksasa teknologi Korsel Samsung Electronics Co. Ltd. menjadi pendongkrak utama penguatan Kospi dengan ditutup naik 400 poin atau 0,74 persen ke level 54.600 won, setelah tertekan dua hari beruntun sebelumnya.
Bersama Kospi, nilai tukar won rebound dan menguat 11,36 poin atau 0,94 persen ke level 1.193,15 per dolar AS, setelah berakhir di posisi 1.204,51 dengan depresiasi tajam 1,02 persen pada Senin (7/3/2020).
