Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis: Right Issue Acset Indonusa (ACST) Hanya Solusi Jangka Pendek

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa rencana tersebut hanya akan menjadi solusi jangka pendek untuk melunasi sebagian piutang. Hal ini dinilai tidak akan memberi dampak positif secara berkelanjutan.
Pengunjung melintas didekat papan elektronik yang menampilkan pergerkan Indeks Harga Saham Gabngan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2020) Binsis/AbdurachmanAbdurachman
Pengunjung melintas didekat papan elektronik yang menampilkan pergerkan Indeks Harga Saham Gabngan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2020) Binsis/AbdurachmanAbdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana penerbitan saham baru atau right issue oleh PT Acset Indonusa Tbk. dinilai tidak akan memberikan solusi tepat untuk mengembalikan kinerja perseroan pada tahun ini.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa rencana tersebut hanya akan menjadi solusi jangka pendek untuk melunasi sebagian piutang. Hal ini dinilai tidak akan memberi dampak positif secara berkelanjutan.

“Saya pikir ya, solusi tersebut hanya bersifat jangka pendek, kalau kita lihat sekarang yang diperlukan oleh mereka adalah menyampaikan rencana jangka panjang terkait ekspansi dan pengembangan mereka yang lebih baik,” katanya kepada Bisnis, Rabu (26/2/2020).

Pasalnya dia menilai kerugian yang dicatatkan pada 2019 diiringi dengan kenaikan utang yang cukup besar. Hal ini membuat rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) perseroan berada di kisaran 35 kali.

Dia mengatakan bahwa kinerja perseroan yang kurang memuaskan juga tercermin dari respons investor terhadap saham mereka. Sepanjang tahun berjalan saham emiten berkode ACST ini menurun 37,11 persen. Adapun, pada perdagangan hari ini, harga sahamnya turun 3,94 persen.

Menurutnya, dengan pergerakan yang masih bearish dia belum dapat menentukan rekomendasi terhadap saham ACST. Dia mengatakan terlalu dini untuk menentukan rekomendasi pergerakan saham tersebut.

Dia menambahkan meski Acset Indonusa merugi, hal ini tidak akan berdampak signifikan terhadap saham induk usahanya, PT Astra International Tbk. Kerugian ini dinilai masih dapat ditutupi oleh kinerja lini bisnis lain milik Grup Astra, seperti otomotif dan perkebunan.

“ASII [kode saham Astra International] saya rasa masih menunjukkan akumulasi beli karena masih punya prospek yang bagus dari lini bisnis lain. Saya pikir hal ini akan tetap berlaku selama harga saham ASII tidak menyentuh kisaran Rp5.800 per saham,” jelasnya.

Pada 2019, Acset Indonusa membukukan kenaikan pendapatan 5,96 persen secara tahunan, menjadi Rp3,94 triliun. Akan tetapi, posisi laba bersih perseroan menurun signifikan dari Rp18,28 miliar menjadi rugi Rp1,13 triliun.

Melalui keterangan resminya, perseroan menjelaskan bahwa rugi disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian proyek Contractor Pre Financing (CPF) dan proyek struktur. Hal ini juga memberikan dampak serupa pada periode 2018.

Perseroan menyiapkan penerbitan saham baru untuk memperbaiki struktur permodalan dan pembayaran utang pada tahun ini. Perseroan juga menyatakan akan lebih selektif dalam memilih proyek di masa mendatang.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper