Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Schroder IM: Skala Ekonomi Jadi Alasan Penutupan Produk

Karena dana yang tersisa di Reksa Dana Schroder Providence Fund kurang memenuhi skala ekonomi dimaksud, maka perseroan selaku MI memutuskan untuk melikuidasi reksa dana ini.
Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya (kanan) berbincang dengan Executive Director Charta Politika Yunarto Wijaya (kiri), dan CEO Schroders Indonesia Michael Tjoajadi saat peluncuran aplikasi CommBank SmartWealth, di Jakarta, Kamis (17/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya (kanan) berbincang dengan Executive Director Charta Politika Yunarto Wijaya (kiri), dan CEO Schroders Indonesia Michael Tjoajadi saat peluncuran aplikasi CommBank SmartWealth, di Jakarta, Kamis (17/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Schroder Invesment Management Indonesia selaku manajer investasi produk reksa dana Schroder Providence Fund memberikan penjelasan terkait likuidasi produk tersebut.

Direktur Utama Schroders Indonesia Michael T. Tjoajadi menyampaikan Schroder Providence Fund adalah reksa dana campuran yang diluncurkan oleh perseroan pada 2009. Reksa Dana ini masuk kategori produk terbuka yang ditawarkan kepada publik melalui penawaran umum.

“Sesuai yang tercantum dalam prospektus, setiap investor memiliki hak untuk membeli dan menjual kembali unit penyertaan yang dimilikinya di setiap hari bursa,” paparnya kepada Bisnis.com melalui email, Kamis (13/2/2020).

Memasuki 2020, sebagian dari investor Schroder Providence Fund mengubah strategi investasi mereka dan memutuskan untuk menjual kembali unit penyertaan (redemption). Adapun, sebagian nasabah lainnya melakukan pengalihan unit penyertaan (switching) ke produk reksa dana Schroders lainnya.

Menurut Michael, pada prinsipnya manajer investasi (MI) membutuhkan skala ekonomi tertentu untuk dapat mengelola portofolio investasi secara optimal.

Karena dana yang tersisa di Reksa Dana Schroder Providence Fund kurang memenuhi skala ekonomi dimaksud, maka perseroan selaku MI memutuskan untuk melikuidasi reksa dana ini.

“Hal tersebut kami komunikasikan kepada investor yang masih tersisa di dalamnya dan para investor ini diberi pilihan untuk mengalihkan atau menjual kembali unit penyertaan mereka,” imbuhnya.

Setelah tidak ada lagi unit penyertaan yang tersisa di Schroder Providence Fund, Schroder dan Bank Kustodian sepakat untuk membubarkan produk tersebut sesuai proses penutupan dalam peraturan OJK.

Michael menyampaikan, nilai aktiva bersih reksa dana Schroder Providence Fund mencapai Rp192 miliar per Desember 2019.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai aktiva bersih dari Schroder Providence Fund per 31 Oktober 2019 mencapai Rp208,60 miliar dengan nilai unit penyertaan Rp4.087,69. Adapun, Deutsche Bank AG Jakarta bertindak sebagai Bank Kustodian.

Sebelumnya, dalam pengumuman kepada publik di media cetak, pada Selasa (11/2/2020), Schroder selaku manajer Investasi dan memutuskan untuk membubarkan Schroder Providence Fund karena pemegang seluruh unit penyertaan telah melakukan penjualan kembali atas seluruh unit pernyertaannya.

Saat ini, tidak ada terdapat pemegang unit penyertaan yang terssa di dalam reksa dana Schroder Providence Fund. Manajer investasi memberitahukan rencana pembubaran Schrodder Providence Fund kepada Otoritas jasa Keuangan.

"Pembubaran dan dimulainya proses likuiditas akan dilakukan dengan ditandatanganinya akta pembubaran Schroder Providence Fund yang dibuat di hadapan notaris," tulis Schrodder dalam pengumuman yang dikutip Bisnis.com.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper