Bisnis.com, JAKARTA – Selesainya gudang bahan baku PT Buyung Putra Sembada Tbk. di Tasikmalaya dapat menjadi katalis positif untuk mengangkat kinerja tahun ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan mengatakan, hal tersebut dapat mengamankan bahan baku selama musim paceklik. Sebanyak 10-15 truk gabah kering per hari selama musim kemarau memasok pabrik tersebut.
Emiten berkode saham HOKI itu pun bisa tetap mendapatkan bahan baku selama musim kemarau karena perusahaan memiliki hubungan jangka panjang yang baik dengan pemasoknya.
Selain itu, pihaknya mencatat bahwa HOKI telah mendiversifikasi pemasok dari Sumatra Selatan ke Sulawesi Selatan. Hal ini akan menjdi keunggulan kompetitif HOKI.
Menurut data jaringan petani global, petani beras daerah penghasil di Jawa melaporkan curah hujan tidak mencukupi sepanjang November 2019.
Selain itu, banyak petani di daerah dataran rendah beralih menanam jagung, dari sebelumnya padi. Dengan demikian, hal itu akan menjadi sinyal buruk bagi pabrik penggilingan padi di Jawa karena kurangnya pasokan bahan baku.
Baca Juga
Harga rata-rata biji-bijian kering Indonesia lebih rendah pada level Rp5.552/kg pada November di tengah kurangnya curah hujan.
“Kami optimistis bahwa pendapatan HOKI penuh pada 2020 – 2021 akan berkembang menjadi Rp1,8 triliun dan Rp2,1 triliun. Masing-masing tumbuh 10,4% dan 15,1%,” jelasnya melalui riset yang dikutip Selasa (21/1/2020).
Selain itu, laba bersih HOKI selama setahun penuh 2020 hingga 2021 akan meningkat masing-masing menjadi Rp123,7 miliar dan Rp129 miliar. Proyeksi itu mencerminkan tingkat pertumbuhan masing-masing 15,5% dan 4,3% secara tahunan.
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beli saham HOKI. Pihaknya pun menaikkan target harga untuk HOKI menjadi Rp1.140 dari sebelumnya Rp1.100.
Pada akhir perdagangan Senin (20/1/2020), HOKI parkir di level Rp870 per saham. Di level tersebut, rasio harga per laba (price to earnings ratio/PER) saham HOKI mencapai 20,23 kali.
