Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kakao Jembrana Menjadi Pilot Project Desa Devisa LPEI

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau yang dikenal dengan Indonesia Eximbank meresmikan program desa devisa dengan menjadikan komunitas petani kakao di kabupaten Jembrana, Bali, sebagai pilot project.
Pekerja menyortir biji kakao di Jembrana Bali, Jumat (6/12/2019). Biji kakao yang telah difermentasi dan dijemur kemudian diproses lebih lanjut/Bisnis-Nirmala Aninda
Pekerja menyortir biji kakao di Jembrana Bali, Jumat (6/12/2019). Biji kakao yang telah difermentasi dan dijemur kemudian diproses lebih lanjut/Bisnis-Nirmala Aninda

Bisnis.com, GILIMANUK - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau yang dikenal dengan Indonesia Eximbank meresmikan program desa devisa dengan menjadikan komunitas petani kakao di Kabupaten Jembrana, Bali, sebagai pilot project.

Desa devisa ini merupakan komunitas atau kluster yang melakukan aktivitas produksi kakao secara berkelanjutan dan ikut ambil bagian dalam rantai pasokan ekspor global baik secara langsung maupun tidak langsung.

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesli mengatakan program Desa Devisa dapat menjadi salah satu solusi pengembangan ekonomi dan komoditi unggulan suatu daerah.

“Saat ini terdapat 30 potensi desa devisa yang tersebar di seluruh Indonesia berdasarkan hasil pemetaan komoditi unggulan lokal,” ungkapnya, pada acara peresmian Desa Kakao Devisa di Jembrana, Bali, Jumat (6/12/2019).

Dia menambahkan, keberadaan program desa devisa ini dapat memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya bagi masyarakat lokal berdasarkan pengembangan produk unggulan setempat serta menopang ekonomi kerakyatan melalui kegiatan ekspor nasional.

Dipilihnya komunitas petani kakao Jembrana sebagai pelopor dari program ini melalui proses kurasi yang dilakukan oleh LPEI dan Institut Pertanian Bogor.

Komunitas yang tergabung dan didampingi oleh Koperasi Kerta Semaya Samaniya di Desa Nusasari, Jembrana, Bali, ini didirikan sebagai sentra pengembangan bagi petani kakao sejak 2006.

kakao
kakao

Proses fermentasi biji kakao memakan waktu 5 hari

Sejak 2011 kakao menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Jembrana setelah dikelola oleh Koperasi KSS dan Yayasan Kalimajari melalui program Kakao Lestari, yang merupakan program pemberdayaan petani melalui pelatihan dan pendampingan.

Direktur Yayasan Kalimajari I Gusti Agung Widiastuti, yang merupakan pendamping program Kakao Lestari di Kabupaten Jembrana, mengatakan bahwa saat ini ada 609 petani yang tergabung dalam Koperasi KSS.

Lebih dari 50% petani adalah perempuan. Saat ini, Koperasi KSS memiliki 21 pembeli tetap dari dalam dan luar negeri.

Sejak 2015 hingga 2019, para petani kakao di Desa Jembrana sudah memproduksi sekitar 81,6 ton biji kakao fermentasi yang sebagian besar dikirimkan ke negara-negara di Eropa seperti Perancis, Belgia, Jepang dan Australia.

Perancis merupakan pembeli dengan volume terbesar yang mencapai 12,5 ton setiap tahunnya.

"Tahun depan target produksi minimal kami 85 ton biji kakao fermentasi. Kami juga sedang menyusun kerja sama dengan pasar baru di Belanda, Rusia dan Pakistan, katanya.

Menurut Agung, banyak pembeli asing yang tertarik dengan karakteristik biji kakao Jembrana yang lebih kuat dari hasil produksi di kawasan lain.

Desa Jembrana juga merupakan satu-satunya produsen biji kakao di Indonesia yang melakukan proses fermentasi sebelum biji diproses ke tahap selanjutnya hingga menjadi cacahan atau nibs.

Ke depan, Desa Jembrana dengan komoditas kakao dan kapasitas ekspor globalnya akan menjadi model replika nasional untuk desa-desa devisa berikutnya.

Kakao Jembrana Menjadi Pilot Project Desa Devisa LPEI

(tiga dari kiri) Direktur Yayasan Kalimajari I Gusti Agung Widiastuti, Kepala Kanwil DIBC (Bali, NTB, NTT) Hendra Prasmono, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan serta Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesli pada acara peresmian Desa Kakao Devisa di Jembrana, Bali, Jumat (6/12).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper