Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mega Perintis (ZONE) Merambah Bisnis Fesyen Wanita

Perseroan optimistis mampu mencapai target laba sebesar Rp47,7 miliar hingga akhir tahun ini.
Direktur Independen PT Mega Perintis Tbk Luki Rusli (dari kiri), berbincang dengan Direktur Utama FX Afat Adinata Nursalim, Direktur Verosito Gunawan, dan Direktur Cuntoro Kinardi sebelum paparan publik di Jakarta, Senin (24/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Independen PT Mega Perintis Tbk Luki Rusli (dari kiri), berbincang dengan Direktur Utama FX Afat Adinata Nursalim, Direktur Verosito Gunawan, dan Direktur Cuntoro Kinardi sebelum paparan publik di Jakarta, Senin (24/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Peluang pasar yang besar mendorong PT Mega Perintis Tbk. serius menggarap segmen fesyen wanita. Emiten bersandi saham ZONE tersebut, selama ini berfokus pada fesyen pria.

Direktur Utama Mega Perintis Franxiscus Afat Adinata mengatakan perseroan serius mengembangkan segmen fesyen wanita seiring dengan potensinya yang besar. Setelah melakukan pembelian merek Minimal, perseroan akan mengembangkan merek MOC ke segmen wanita.

Dalam keterbukaan informasi, perseroan melakukan pembelian merek Minimal dan persediaan barang dagang pada 29 Agustus 2019, dari PT Gistex Reatilindo yang bukan termasuk pihak afiliasi. Transaksi ini akan melengkapi variasi produk perseroan yakni produk pada sektor wanita.

Selain merek MOC, sejumlah merek fesyen pria, seperti Manzone, OLLO, Men's Top, dan Fake London juga berada di bawah payung Mega Perintis

Penambahan variasi produk diharapkan mampu mendorong kinerja perseroan. Afat memperkirakan segmen fesyen wanita bakal menopang pertumbuhan kinerja perseroan pada tahun depan.

Meski begitu, segmen fesyen pria masih menjadi kontributor terbesar terhadap penjualan. "[Setelah merek Minimal], kami merencanakan penambahan merek ladies pada awal tahun depan. MOC akan kami kembangkan ke [segmen] ladies," katanya.

Lebih lanjut, dirinya optimistis perseroan mampu mencapai target laba sebesar Rp47,7 miliar hingga akhir tahun ini.

Per kuartal III/2019, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ritel ini membukukan penjualan Rp435,66 miliar atau tumbuh 28,26% secara tahunan. Adapun, laba bersih yang berhasil dikantongi senilai RpRp37,03 miliar atau tumbuh 18,69% secara tahunan.

Afat mengungkapkan musim perayaan Natal dan Tahun Baru bakal mendorong kinerja di kuartal IV. Dia memperhitungkan penjualan pada Desember bakal 1,5 kali lebih besar dibandingkan dengan bulan biasanya.

"Momentum penjualan tertinggi biasanya pada saat Lebaran dan Natal. Pada saat Lebaran, penjualan bisa mencapai 2,5 kali dari bulan biasa. Sedangkan penjualan di bulan Desember bisa mencapai 1,5 kali dari bulan biasa. Dengan momentum tersebut, total [target] satu tahun bisa tercapai," imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper