Bisnis.com, JAKARTA - PT Asia Sejahtera Mina berencana melepas 250 juta saham dalam penawaran umum saham di Bursa Efek Indonesia.
Dalam prospektus ringkas yang dirilis pada Jumat (1/11/2019), Asia Sejahtera Mina merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan industri rumput laut.
Perusahaan berencana melakukan penawaran umum perdana saham dengan melepas sebanyak-banyaknya 250 juta saham baru atau 25 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun harga penawaran belum ditentukan.
Perseroan berencana menggunakan dana hasil Initial Public Offering (IPO) sekitar 25 persen untuk pelunasan seluruh utang beserta bunga kepada PT Bank Central Asia Tbk. dengan nilai sekitar Rp5,68 miliar.
Adapun sekitar 75 persen lainnya akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, pembayaran tenaga kerja, pembayaran deposit kontrak forward di perbankan untuk lindung nilai valuta asing, dan lain-lain.
Perusahaan memiliki total aset Rp172,86 miliar per 30 Juni 2019, naik 41,5 persen dari total aset per 31 Desember 2018 sebesar Rp122,14 miliar. Adapun total liabilitas sebesar Rp91,12 miliar dan ekuitas sebesar Rp81,74 miliar.
Penjualan yang dikantongi pada semester I/2019, tercatat sebesar Rp160,15 miliar atau turun 6,8 persen secara tahunan. Hal ini disebabkan turunnya produksi akibat banyaknya hari libur terkait Idulfitri dan Pemilu.
Baca Juga
Sementara itu, laba bersih yang dikantongi senilai Rp1,93 miliar pada semester I/2019, menyusut 8,91 persen secara tahunan. Penurunan ini karena meningkatnya selisih kurs sebesar Rp1,4 miliar.
Perusahaan melihat potensi produksi rumput laut yang masih besar. Rumput laut merupakan salah satu komoditas perikanan yang digunakan untuk bahan makanan, kosmetik, dan tekstil.
Potensi ekspor juga masih tinggi, baik bahan baku maupun produk turunan. Industri ini juga mendapat dorongan pemerintah, yang mana Kementerian Perindustrian mengusulkan insentif berupa tax allowance.
Setelah penawaran umum, perseroan berencana membayarkan dividen kas kepada pemegang saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba bersih untuk tahun buku 2020.
Lebih lanjut, setelah IPO, kepemilikan saham PT Indo Kreasi Pratama di perusahaan tersebut turn menjadi sebesar 45 persen dari 60 persen sebelum penawaran umum. Adapun kepemilikan saham PT Sinar Asia Raya menjadi 30 persen setelah penawaran umum, dari 40 persen sebelum penawaran umum.
Masa penawaran awal dijadwalkan pada 1-5 November 2019, sedangkan masa penawaran umum pada 25-26 November 2019. Perusahaan menargetkan dapat mencatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Desember 2019.