Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tinggal 2 Hari, Pemesanan ST005 Sudah Capai Rp1,31 Triliun

Pemerintah menargetkan untuk meraup Rp60 triliun hingga Rp80 triliun dari penerbitan obligasi ritel pada tahun ini.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Lucky Alfirman (Kanan) berbincang dengan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah (kiri) saat meluncurkan Sukuk Tabungan ST-003 di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Lucky Alfirman (Kanan) berbincang dengan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah (kiri) saat meluncurkan Sukuk Tabungan ST-003 di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA--Pemesanan instrumen sukuk negara tabungan seri ST005 mencapai Rp1,31 triliun atau 65,54 persen dari target Rp2 triliun pada dua hari jelas berakhirnya masa penawaran.

Dikutip dari laman Investree, Senin (19/8/2019), lelang tersebut merupakan lelang pertama pascapenurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Penawaran sendiri berjalan sejak 8 Agustus hingga 21 Agustus 2019.

Seperti diketahui, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan dari 6 persen menjadi 5,75 persen pada pekan terakhir Juli 2019 sebelum The Fed menurunkan suku bunganya.

Oleh karena itu, tingkat kupon yang ditawarkan pun sebesar 7,4 persen. Tingkat kupon ini lebih rendah dibandingkan dengan instrumen yang ditawarkan sebelumnya yakni SBR007 sebesar 7,5 persen dan seri ST004 dengan kupon 7,95 persen.

Adapun, tingkat kupon ini menjadi tingkat kupon dasar sehingga bila Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuannya, investor tetap mendapat tingkat kupon yang sama.

Pemawaran ST005 merupakan penawaran SBN ritel yang ke-7 dari rencana 10 kesempatan penawaran di tahun ini. Adapun, hingga saat ini, Pemerintah telah mendapatkan Rp36,33 triliun dari penawaran enam instrumen SBN ritel.

Sebelumnya, Pemerintah menargetkan untuk meraup Rp60 triliun hingga Rp80 triliun dari penerbitan obligasi ritel pada tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper