Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POSA Tak Mau Disebut Lakukan “Persekongkolan Jahat”

“Dengan tegas kami sampaikan dugaan-dugaan yang dilayangkan kepada kami sebagaimana disebutkan adalah tidak benar dan tidak berdasar,” ungkap POSA dalam keterangan resminya, Selasa (23/7/2019).
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bliss Properti Indonesia, Tbk. (POSA) menepis dugaan-dugaan yang menyebutkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kendali untuk menaikkan atau menurunkan harga saham dan/atau warannya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Dengan tegas kami sampaikan dugaan-dugaan yang dilayangkan kepada kami sebagaimana disebutkan adalah tidak benar dan tidak berdasar,” ungkap POSA dalam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (23/7/2019).

POSA menyatakan, dugaan yang beredar di media massa dilakukan secara sengaja oleh Jidin Napitupulu melalui tim kuasa hukumnya, yaitu Timotius & Partners (TTS Law Firm).

Dalam surat undangan mediasi dari TTS Law Firm yang diterima POSA, Jumat (12/7), disebutkan bahwa POSA diduga bersama Penjamin Emisi Efek dalam hal ini PT NH Korindo Sekuritas Indonesia beserta Pihak-Pihak Pengandali yang tidak dijelaskan secara jelas siapa yang dimaksud, melakukan “Persekongkolan jahat”.

Selain itu, TTS Law Firm menduga kenaikan harga saham POSA dan penurunan waran POSA terjadi akibat pihak-pihak Pengendali menguasai POSA secara mutlak.

Dalam keterangan resmi tersebut, POSA menyampaikan bahwa naik turunnya harga saham dan waran sepenuhnya dilakukan oleh pasar modal.

“Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa kenaikan dan penurunan harga saham dan/atau waran ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar modal di Bursa Efek Indonesia,” katanya.

POSA menyampaikan bahwa dugaan-dugaan tersebut sangat merugikan bagi perusahaannya karena telah membentuk opini negatif publik.

Sebagai tindak lanjut, perusahaan properti yang membukukan penurunan harga terdalam (top losers) sepanjang periode 15-19 Juli 2019 tersebut saat ini sedang mempelajari segala kemungkinan untuk menempuh jalur hukum yang dapat dilakukan atas kerugian ini.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper