Bisnis.com, JAKARTA - Harga aluminium berhasil berbalik menguat dari level terendahnya sejak Januari 2017 dibantu oleh short-covering dan pembelian konsumen.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (10/6/2019), harga aluminium di bursa London ditutup terapresiasi 0,62 persen menjadi US$1.775 per ton.
Mengutip riset Broker Marex Spectron, pembelian dari konsumen industri aluminium dan para spekulan telah membantu membalikkan posisi bearish sehingga mendorong pemulihan harga aluminium.
"Posisi pendek spekulatif bersih untuk aluminium di London Metal Exchange (LME) telah berkembang menjadi 14% dari open interest," tulis Marex Spectron dalam risetnya seperti dikutip melalui Reuters, Selasa (11/6/2019).
Pada perdagangan sebelumnya, harga aluminium sempat terkoreksi akibat data perdagangan China yang menunjukkan peningkatan ekspor sehingga memicu kekhawatiran pasar akan kelebihan pasokan.
Adapun, China mengekspor 536.000 ton aluminium yang tidak ditempa untuk periode Mei dan naik 7,6 persen dari bulan sebelumnya. Sementara itu, pengiriman aluminium China secara year on year telah naik 12,4 persen.
"Harga aluminium terpukul setelah ekspor China menunjukan peningkatan dan penurunan harga energi baru-baru ini juga telah merusak harga," kata Robin Bhar, Kepala Penelitian Logam Societe Generale di London, dikutip dari Reuters, Selasa (11/6/2019).
Di sisi lain, tembaga dan beberapa logam industri lainnya berhasil bergerak stabil di tengah kesepakatan AS dan Meksiko untuk mencegah kenaikan tarif baru dan meningkatnya harapan pasar atas kesepakatan dagang antara AS dan China.
Tercatat, timah di bursa London ditutup menguat tipis 0,08 persen menjadi US$19.24o per ton, sedangkan tembaga di bursa London naik 1,29 persen menjadi US$5.874 per ton.
Sementara itu, seng di bursa London ditutup melemah 0,32 persen di level US$2.476 per ton.
Didorong Pembelian Konsumen, Aluminium Berhasil Berbalik Menguat
Aluminium berhasil berbalik menguat dari level terendahnya sejak Januari 2017 dibantu oleh short-covering dan pembelian konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : M. Taufikul Basari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 menit yang lalu
BEI Delisting 8 Emiten di 2025, Ada 68 Miliar Saham Mengendap
44 menit yang lalu