- Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah mata uang utama global dan mata uang di Asia mengalami penguatan di tengah pelemahan dolar AS.
Indeks dolar AS tertekan sejumlah faktor. Pertama, kinerja manufaktur Mei 2019 di level 52,1, atau level terendah sejak Oktober 2016. Kedua, AS menetapkan tarif impor sebesar 5% kepada Meksiko mulai 10 Juni 2019.
Sentimen perang dagang tersebut memanas di tengah masih renggangnya hubungan Paman Sam dengan China. Berbagai sentimen ini melanda aksi jual dolar AS.
Pada perdagangan Selasa (4/6/2019) pukul 10:00 WIB, indeks dolar AS naik 0,03% menjadi 97,169. Greenback masih di area terendah dalam sepekan.
Dalam waktu yang sama, mata uang Asia cenderung naik. Yen meningkat 0,08% menjadi 107,98 per dolar AS. Sebaliknya, dolar Hong Kong tekoreksi 0,06% menuju 7,8411 per dolar AS.
Dolar Australia menguat 0,06% menjadi 0,6937 per dolar AS. Won Kore naik 0,22% menuju 1.179,52 per dolar AS. Rupee India naik 0,62% menjadi 69,265 per dolar AS. Ringgi Malaysia naik 0,12% ke 4,176 per dolar AS.
Sementara itu, euro naik 0,11% menjadi 1,1253 per dolar AS. Pound sterling naik tipis 0,02% ke 1,2667 per dolar AS. Dolar Kanada naik 0,01% menjadi 1,3440 per dolar AS.
Dolar Tertekan, Mata Uang Utama Global dan Asia Menguat
Sejumlah mata uang utama global dan mata uang di Asia mengalami penguatan di tengah pelemahan dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
22 menit yang lalu
Vale Indonesia (INCO) Amankan 30% Saham Proyek HPAL GEM CO
33 menit yang lalu
Waskita Beton (WSBP) Raih Kontrak Baru Rp2,22 Triliun per November 2024
42 menit yang lalu