Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alhamdulillah, Investor Syariah Tumbuh 12,37 Persen di Kuartal I/2019

Jumlah investor syariah tumbuh 12,37% selama kuartal I/2019 menjadi 50.048 investor atau bertambah 5.512 investor dari tahun lalu yang sebanyak 44.536 investor.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan jumlah investor syariah di pasar modal selama kuartal I/2019.

Berdasarkan data BEI yang diterima Bisnis.com, jumlah investor syariah tumbuh 12,37% selama kuartal I/2019 menjadi 50.048 investor atau bertambah 5.512 investor dari tahun lalu yang sebanyak 44.536 investor.

Adapun, penambahan investor syariah pada kuartal pertama tahun ini lebih besar ketimbang pertambahan investor pada periode yang sama tahun lalu yang hanya bertambah sebanyak 4.376 investor. 

Sementara itu, rasio investor syariah terhadap total investor juga meningkat menjadi 5,6% pada periode Januari—Maret 2019 atau naik dibandingkan posisi pada tahun lalu yang sebesar 5,2%. Apabila dilihat tren sejak 5 tahun terakhir, pencapaian pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan 2015 yang hanya 1,1%.

Kadiv. Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh menyampaikan, pasar modal syariah memang diperkirakan menjadi masa depan pasar modal Indonesia, didukung oleh populasi penduduk Muslim yang lebih banyak dibandingkan dengan kombinasi jumlah penduduk 8 negara Islam lainnya. 

“Kalau kita spesifikasikan, Indonesia memiliki karakter populasi produktif. Artinya kelompok ini akan menjadi penggerak pasar modal, khususnya pasar modal syariah,” kata Irwan di Jakarta, Senin (6/5/2019).

Irwan melanjutkan, di Indonesia sendiri kini telah terjadi perubahan arah regulasi untuk mengatur jalannya pasar modal syariah. 

Pada awal perkembangan pasar modal syariah, biasanya yang hadir lebih dulu adalah produknya—sebagai respons permintaan dari pasar—dan kemudian diikuti oleh aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sementara saat ini, regulator mulai berinisiatif untuk membentuk aturan untuk produk pasar modal syariah bahkan sebelum produk tersebut hadir di pasar. Hal itu dilakukan dalam rangka kesiapan regulasi terhadap produk-produk baru pasar modal syariah nantinya. “Artinya regulator sudah sangat concern, bahwa pasar modal syariah memang memiliki prospek yang sangat cerah,” imbuh Irwan.

Adapun, BEI juga menetapkan target jumlah investor syariah yang hampir sama (inline) dengan target yang ditetapkan OJK yaitu menjadi 150.000 investor pada akhir tahun ini. Di dalamnya, ditargetkan investor saham syariah dapat tumbuh sebanyak 10% atau bertambah sebanyak 15.000 investor. 

Dari sisi kinerja indeks syariah, yaitu Indonesia Sharia Stock Index (ISSI), tercatat kinerjanya menjadi yang terbaik kedua di dunia sebesar 54% sejak pertama kali diluncurkan pada 2011 hingga Januari 2019.

Pencapaian tersebut berada satu peringkat di bawah Dow Jones Islamic Market World Index yang berkinerja sebesar 73% oada periode yang sama.

Namun demikian, indeks Jakarta Islamic Index (JII) dan ISSI masih menjadi bagian dari kelompok indeks yang memerah di pasar modal dengan kinerja year-to-date per Senin (6/5/2019) masing-masing sebesar -2,05% dan -0,18%. Sementara itu, ytd IHSG tercatat tumbuh 1,00%.
 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper