Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sudah Sepekan, Pemesanan ST003 Masih Terbatas

Setelah hampir satu pekan dipasarkan, instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003 masih belum mendapatkan permintaan yang cukup signifikan, atau masih kurang dari Rp500 miliar.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Lucky Alfirman (Kanan) berbincang dengan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah (kiri) saat meluncurkan Sukuk Tabungan ST-003 di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Lucky Alfirman (Kanan) berbincang dengan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah (kiri) saat meluncurkan Sukuk Tabungan ST-003 di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah hampir satu pekan dipasarkan, instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003 masih belum mendapatkan permintaan yang cukup signifikan, atau masih kurang dari Rp500 miliar.

Berdasarkan data pemasaran Investree.id pada Kamis (7/2/2019) pukul 15.00 WIB, ST-003 baru mendulang pemesanan sebanyak Rp450,4 miliar, atau 22,52% dari target indikatifnya Rp2 triliun. Dengan demikian, masih ada kuota tersisa senilai Rp1,55 triliun.

Instrumen ini sudah mulai dipasarkan sejak awal Februari, Jumat (1/2/2019) dan akan berakhir 13 hari lagi pada Rabu (20/2/2019). Instrumen ini bisa dibeli mulai Rp1 juta hingga Rp3 miliar oleh investor ritel.

Instrumen ini diterbitkan dengan karakter kupon mengambang dengan dasar (floating with floor) sebesar 8,15%. Kupon ini terbentuk dari suku bunga BI 7 Days Repo Rate (BI 7DRR) 6% ditambah spread tetap 215 bps atau 2,15%.

Kupon ini lebih tinggi 90,8 bps dibandingkan yield surat utang negara (SUN) tenor 2 tahun saat hari pertama masa pemasaran instrumen ini. Artinya, kupon ini sebenarnya sangat menarik, apalagi bila menimbang bunga deposito yang saat ini di kisaran 4,25% - 6,25% per tahun.

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa emisi instrumen surat berharga negara (SBN) ritel memang menghadapi tantangan, sebab kondisi likuiditas perbankan juga sedang mengetat.

Penerbitan instrumen ST003 ini kebanyakan menyasar nasabah prioritas dari kalangan perbankan, sebab sifat instrumen ini tidak banyak berbeda dibandingkan deposito perbankan. Di sisi lain, para agen pemasarannya pun mayoritas adalah perbankan, sehingga tidak tertutup kemungkinan adanya konflik kepentingan.

Dari 13 mitra distribusi instrumen ini, sebanyak 8 di antaranya merupakan bank, yakni Bank BRISyariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Permata, Bank BRI, dan Bank BTN.

Hanya sebagian kecil dari luar bank. Dari perusahaan sekuritas hanya satu, yakni Trimegah Sekuritas, sedangkan dari perusahaan efek khusus ada dua, yakni Bareksa dan Tanamduit. Mitra lainnya yakni lewat perusahaan financial technology peer-to-peer lending, yakni Investree dan Modalku.

Ramdhan menilai, strategi pemerintah untuk menerbitkan instrumen SBN ritel setiap bulan memang membuka risiko penyerapan yang minim pada masing-masing seri yang diterbitkan. Memang benar, potensi investor ritel dalam negeri masih sangat besar, tetapi untuk menjangkaunya dibutuhkan upaya dan biaya yang cukup tinggi.

Kendati demikian, Ramdhan masih optimistis hingga akhir masa penawarannya, instrumen ini akan bisa mendulang permintaan hingga melampaui targetnya yang sebesar Rp2 triliun, sebab daya tarik instrumen ini cukup tinggi.

“Saya pikir antara Rp2 triliun hingga Rp3 triliun masih memungkinkan. Masa pemasarannya juga masih cukup panjang. Hanya saja perlu sosialisasi yang lebih luas lagi ke masyarakat,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper