Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Serpong Damai (BSDE) Serap Capex Rp2,4 Triliun

Emiten properti Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. melaporkan telah menggunakan dana belanja modal sebesar Rp2,4 triliun sepanjang 9 bulan pertama tahun ini. Dana tersebut digunakan perseroan untuk ekspansi usaha.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. melaporkan telah menggunakan dana belanja modal sebesar Rp2,4 triliun sepanjang 9 bulan pertama tahun ini. Dana tersebut digunakan perseroan untuk ekspansi usaha.

Berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan perseroan, nilai capital expenditure (capex) tersebut tidak berubah dari periode sama tahun sebelumnya di mana emiten dengan sandi BSDE tersebut juga menghabiskan Rp2,4 triliun.

Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menyampaikan belanja modal tersebut mengindikasikan komitmen perseroan untuk terus melakukan pengembangan proyek-proyek baru dan menjaga keberlanjutan kinerja di masa depan.

“Kami berkomitmen terus melanjutkan pengembangan proyek-proyek baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,” ungkap Hermawan, Senin (12/11/2018).

Hermawan mencatat ekspansi perseroan didukung oleh posisi kas dan setara kas yang kuat, mencapai Rp8,58 triliun pada periode yang berakhir 30 September 2018. Nilai itu meningkat 48% dibandingkan posisi akhir 2017 yang sebesar Rp5,79 triliun.

Dia menyebut jumlah aset per 30 September BSDE telah mencapai Rp52,42 triliun. “Tambahan kas ini berasal dari penerbitan Senior Notes pada semester I/2018, pembayaran kembali obligasi rupiah, serta pinjaman bank,” ungkap Hermawan.

Selain itu, untuk menjaga laju recurring income atau pendapatan berulang, perseroan telah mengakuisisi gedung perkantoran Sinarmas MSIG sebanyak 47 lantai dan Bakrie Tower sebanyak 13 lantai. Perseroan juga gencar melakukan investasi properti baru seperti GOP 1 dan Digital Hub, yang saat ini telah masuk fase konstruksi.

BSDE juga melakukan peluncurn sejumlah proyek baru seperti pada Agustus lalu, perseroan memperkenalkan klaster Caelus yang berlokasi di Greenwich, sebuah kawasan residensial dengan area pengembangan 47 hektare di wilayah fase II BSD City.

Klaster ini menawarkan 56 unit produk residensial dengan harga berkisar Rp3 miliar hingga Rp5,9 miliar dengan luas bangunan 146 m2 – 250 m2. Saat peluncuran, produk ini terjual sebanyak 21 unit dari 56 unit yang ditawarkan, dengan nilai mencapai Rp80 miliar.

Pada bulan lalu, BSD City juga meluncurkan klaster baru bernama Visana di kawasan The Savia yang merupakan bagian dari pengembangan tahap pertama BSD City. Visana merupakan klaster keempat di kawasan The Savia yang menawarkan 180 unit rumah. Saat peluncuran, Perseroan sukses menjual sebanyak 101 unit dengan nilai mencapai Rp142 miliar.

Dari pemaaran produk-produk tersebut, BSDE mencatat raihan marketing sales sebesar Rp5,38 triliun per 30 September 2018 atau meningkat 12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,80 triliun.

“Kenaikan marketing sales ini didukung oleh keberhasilan penjualan dari sejumlah produk baru Perseroan, baik itu di segmen residensial maupun strata title. Kami yakin target marketing sales dapat tercapai pada tahun ini,” ujar Hermawan.

Adapun, Pendapatan Usaha BSDE hingga akhir kuartal III/2018 mencapai Rp4,78 triliun dengan laba kotor sebesar Rp3,51 triliun atau mencerminkan margin laba kotor 73%. Sementara itu, EBITDA tercatat Rp2,1 triliun dengan margin 44%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper