Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hujan Tak Menentu Bikin Produksi Kapas India Merosot

Panen kapas dari India sebagai negara produsen terbesar di dunia diprediksi melorot pada tahun ini karena curah hujan yang tak menentu melanda lahan pertanian kapas dan membuat hasilnya menyusut.
Ilustrasi./JIBI-Reuters
Ilustrasi./JIBI-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Panen kapas dari India sebagai negara produsen terbesar di dunia diprediksi melorot pada tahun ini karena curah hujan yang tak menentu melanda lahan pertanian kapas dan membuat hasilnya menyusut.

Presiden Asosiasi Kapas India Atul Ganatra mengatakan bahwa produksi kapas dari India diperkirakan hanya akan mencapai 34,8 juta bal, masing-masing berisi 170 kilogram pada awal masa panen 1 Oktober lalu.

Jumlah tersebut sedikit lebih besar dari perkiraan Ganatra pada Agustus sebanyak 34,5 juta bal dan lebih rendah dari prediksi pada Juli sebanyak 37,5 juta bal. Berdasarkan data dari asosiasi tersebut, India memproduksi 36,5 juta bal kapas pada masa panen 2017 – 2018, tertinggi selama tiga tahun.

Hujan dan Monsoon di seluruh India hanya mencapai 9% di bawah normal sepanjang Juni hingga September. Di Gujarat, sebagai wilayah produsen kapas utama di India, hujan yang melanda mencapai sekitar 24% di bawah rata-rata.

Karena hal tersebut, Data Kementeran Perkebunan India menunjukkan bahwa lahan perkebunan kapas di India menyusut menjadi 12,06 juta hektare pada 20 September dari sebelumnya sebesar 12,17 juta hektare pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah panen yang lebih sedikti dibandingkan dengan eskpektasi di tengah kenaikan konsumsi dunia akan membuat harga kapas global meningkat dari yang sebelumnya sempat merosot ke level terendahnya sejak Desember.

Pada penutupan perdagangan Jumat (5/10), harga kapas di bursa Interconental Exchange (ICE) terkerek tipis 0,10 poin atau 0,13% menjadi US$76,10 sen per pon dan mengalami penurunan 2,72% selama 2018 berjalan.

“Produksi di Gujarat kemungkinan totalnya mencapai 9 juta bal pada 2018–2019, turun dari produksi sebanyak 10,5 juta bal pada tahun sebelumnya. Adapun, produksi dari wilayah Maharashtra kemungkinan akan turun ke 8,1 juta bale selama 12 bulan dari 8,3 juta bal pada tahun lalu,” kata Ganatra.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper