Bisnis.com, JAKARTA—Saham AALI ditutup menguat tajam 1.400 poin ke level 13.300 pada akhir perdagangan hari ini (15/8). Penguatan ini sejalan dengan menguatnya IHSG sebesar 46 poin ke level 5.816 pasca-terkoreksi tajam pada awal pekan.
Penguatan kali ini didorong oleh keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7–Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,5% sebagai upaya mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan dan mengimbangi gejolak ekonomi global. Sinyal tren bullish saham AALI ini semakin menguat sebagai respons atas kebijakan pemerintah menerapkan campuran 20% biodiesel (B20) untuk seluruh diesel per September 2018.
Selain itu, harga Crude Palm Oil Malaysia di bursa komoditas dalam tren yang terpantau membaik di angka RM 2.178 per ton pada penutupan (14/8) turut memanasi harga saham CPO pada hari ini.
Sampai dengan penutupan perdagangan sore ini, harga saham AALI berada pada valuasi premium dengan forward P/E ratio sebesar 14,9 kali (di atas rata-rata historis 5 tahun dengan forward P/E ratio 14,4 kali). Saham ini sempat terdiskon selama 6 bulan sepanjang tahun ini, dan berbalik overvalued pada akhir perdagangan sore ini.
Bahkan, saham AALI masih relatif lebih mahal apabila dibandingkan dengan sektor pertanian yang memiliki forward P/E ratio sebesar 13,4 kali. Secara teknikal analisis, indikator stochastic mengindikasikan penguatan setelah sempat membentuk pola golden cross pada MA50 dan MA20.
Saham AALI juga alami breakout MA100 dan MA200 dengan relative strength index mendekati area overbought (jenuh beli). Diperkirakan saham AALI masih akan menguat terbatas dengan rentang pergerakan 12.270 -13.775 pada perdagangan besok.
Sumber: Bloomberg
*) Anida ul Masruroh, analis Bisnis Indonesia Resources Center