Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BAHANA SEKURITAS: 2018, Pasar Saham Cari Keseimbangan

Bahana Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) berada pada level 7.000 pada akhir tahun ini. Adapun, pasar saham akan lebih stagnan pada semester I/2018.
Pengunjung melintas di gedung Bursa efek Indonesia Jakarta, Kamis (11/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung melintas di gedung Bursa efek Indonesia Jakarta, Kamis (11/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Bahana Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) berada pada level 7.000 pada akhir tahun ini. Adapun, pasar saham akan lebih stagnan pada semester I/2018.

Bahana menila ada sejumlah hal positif yang akan mempengaruhi kondisi pasar sepanjang tahun ini. Sejumlah positif tersebut a.l berlanjutnya belanja infrastruktur, dana subsidi untuk sosial, serta dana kampanye yang biasanya meningkat menjelang Pilkada serta Pilpres akan meningkatkan konsumsi masyarakat.

Dalam siaran pers yang diterima, Minggu (14/1/2018), Kepala Riset dan Strategi Bahana Sekuritas Andri Ngaserin mengatakan faktor lain yang juga berpengaruh adalah harga komoditas global yang stabil meningkat khususnya harga batu bara sehingga akan memberi multiplier effect terhadap perekonomian.

"Dengan melihat beberapa faktor positif dan risiko yang perlu dicermati, indeks diperkirakan tidak akan banyak bergerak pada semester pertama tahun ini, tetapi pada semester kedua baru akan terlihat pergerakan yang berarti tergantung pada proses dan hasil Pilkada serta menanti langkah yang akan diambil pemerintah untuk menyelamatkan anggaran 2018," katanya.

Dia menambahkan, pada awal tahun ini pasar saham Indonesia akan mencari keseimbangan meski untuk jangka menengah dan panjang sangat optimistis karena dukungan bonus demografi serta pemerintah masih akan melanjutkan reformasi struktural.

"Tahun ini pasar akan mencari keseimbangan antara stabilitas makro ekonomi yang terjaga dengan beberapa faktor risiko yang membayangi yakni tren kenaikan harga minyak dunia, perhelatan pilkada serentak di dalam negeri serta kebijakan investasi pemerintah Cina," imbuhnya.

Beberapa faktor risiko yang menjadi perhatian investor dalam tahun ini di antaranya kebijakan Pemerintah China yang ingin mengurangi investasi langsungnya di luar negeri dalam waktu dekat termasuk di ASEAN, yang bisa berakibat pada perlambatan ekonomi domestik. Pasalnya, investasi menjadi salah satu pendorong perekonomian Indonesia.

Selanjutnya, tren kenaikan harga minyak dunia yang saat ini berada pada kisaran US$66 per barel, lebih tinggi dari asumsi harga minyak dunia yang ditetapkan dalam APBN 2018 senilai US$48 per barel. Menurutnya, ini akan berpengaruh terhadap defisit transaksi berjalan bila tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi atau bakal menimbulkan inflasi bila harga BBM subsidi naik.

Faktor lain adalah kondisi politik di dalam negeri yang akan menghadapi Pilkada serentak serta Pilpres 2019, akan menjadi faktor penentu bagi investor khususnya saat proses Pilkada sedang berlangsung hingga hasil akhirnya. "Bila semuanya berjalan transparan dan hasil akhirnya sesuai dengan ekspektasi pasar, akan membawa dampak positif," ujarnya.

Dengan berbagai faktor yang dipaparkan, Bahana merekomendasikan delapan saham unggulan yakni Bank Mandiri (BMRI) dengan target harga Rp8.500/lembar, United Tractors (UNTR) dengan target harga Rp39.700/lembar, Semen Indonesia (SMGR) dengan target harga Rp11.600/lembar, Adaro Energy (ADRO) dengan target harga Rp2.174/lembar, Waskita Karya (WSKT) dengan target harga Rp3.500/lembar, Indofood CBP (ICBP) dengan target harga Rp10.600/lembar, Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan target harga Rp10.000/lembar dan Bank CIMB Niaga (BNGA) dengan target harga Rp1.700/lembar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper