Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang melanjutkan penguatannya ke level tertinggi dalam 26 tahun pada perdagangan pasca libur panjang akhir pekan, Selasa (9/1/2018), didorong oleh penguatan saham produsen elektronik dan perusahaan bahan kimia.
Indeks Topix ditutup menguat 0,48% atau 8,95 poin ke level 1.889,29, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,57% atau 135,46 poin ke level 23.849,99.
Namun, penguatan indeks tertahan oleh apresiasi mata uang yen yang menguat paling signifikan dalam sepekan terakhir setelah Bank of Japan mengurangi pembelian obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 hinga 25 tahun.
Indeks juga menguat setelah data ekonomi AS pada 5 Januari menunjukkan non-farm payroll meningkat 148.000 bulan lalu sementara tingkat pengangguran berada di level 4,1% dan rata-rata penghasilan per jam bertambah 2,5% dari tahun sebelumnya.
"Data pekerjaan AS menegaskan bahwa peningkatan jumlah karyawan dan kenaikan upah, yang dapat menyebabkan ekspansi konsumsi, dan juga kenaikan suku bunga secara bertahap dapat dipertahankan," kata Shinichi Yamamoto, analis senior Okasan Securities Co di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg.
"Lingkungan yang baik untuk pasar saham akan terus berlanjut," lanjutnya.
Sony Corp. dan Canon Inc. memberikan dorongan terbesar pada indeks Topix,, membantu indeks mencapai penutupan tertingginya sejak Juni 1991.
Sementara itu, saham real estat menguat karena emiten pengembang menguat 2,4%. Pembelian real estat Jepang oleh asing melonjak sekitar tiga kali lipat pada 2017 menjadi 1,1 triliun yen (US$9,8 miliar) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Mitsui Engineering & Shipbuilding Co menguat paling signifikan pada indeks Nikkei, paling tajam dalam hampir dua tahun terakhir setelah Nomura Holdings Inc memperbarui rating beli pada saham kedua perusahaan.