Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Merosot Terbebani Koreksi Saham Bank Jumbo BCA BRI Cs

IHSG dibuka di level 6.472 pada perdagangan hari ini. IHSG kemudian bergerak turun 53,56 poin atau 0,83% ke posisi 6.418,38.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka merosot ke teritori negatif pada perdagangan hari ini, Selasa (17/3/2025). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG dibuka di level 6.472 pada perdagangan hari ini. IHSG kemudian bergerak turun 53,56 poin atau 0,83% ke posisi 6.418,38. 

Sebelumnya, IHSG mencatatkan pelemahan sebesar 0,67% atau 43,68 poin menuju posisi 6.471,94 pada perdagangan Senin (17/3/2025). Di level itu, IHSG anjlok 8,59% sepanjang tahun berjalan 2025. 

Pelemahan IHSG pada hari ini dipengaruhi oleh saham emiten-emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps. 

Di sektor perbankan, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 1,45% ke level Rp8.475, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) -1,31% ke level Rp3.780, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) -1,07% ke level Rp4.630, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun 1,85% ke level Rp4.250 per saham. 

Selain itu, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) turun 1,24%, saham PT Merdeka Battery Minerals Tbk. (MBMA) turun 3,73% ke level Rp310, dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) terkoreksi 2,62% ke level Rp5.575 per saham. 

Berbanding terbalik, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) naik 1,24% ke posisi Rp2.450, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 1,58% ke level Rp6.450, dan saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) melejit 22,59% ke level Rp1.655 per saham. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan resistance IHSG akan berada pada level 6.630 hari ini, dengan support pada area 6.370.

"IHSG rawan pelemahan lanjutan ke rentang 6.400-6.450 hari ini," tulis Valdy dalam risetnya, Selasa (18/3/2025).

Dari eksternal, IHSG dibayangi sikap wait and see jelang FOMC The Fed pada 18-19 Maret 2025. Hasil jajak pendapat dari CME FedWatch Tools yang mencatat probabilitas 98% bagi the Fed untuk menahan suku bunga acuan di 4,25%-4,5% pada FOMC 18-19 Maret 2025.

Di sisi lain, IHSG berpotensi memperoleh sentimen positif dari kebijakan terbaru Pemerintah China untuk mendorong konsumsi domestik melalui “Special Action Plan to Boost Consumption” yang diumumkan pada 16 Maret 2025. 

"Keputusan ini sesuai dengan pandangan kami bahwa China akan terus berupaya mengurangi ketergantungan pada ekspor di tengah perang tarif yang terjadi dengan AS," tutur Valdy.

Menurut Valdy, hal tersebut berpotensi memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia, mengingat kecenderungan Indonesia yang lebih dekat dengan China, khususnya setelah bergabung dalam BRICS.

Adapun, top picks Phintraco Sekuritas pada Selasa (18/3/2025) adalah saham MDKA, HMSP, TINS, INCO, dan SCMA.

Tasrul Tanar, analis teknikal Mirae Asset Sekuritas Indonesia, memperkirakan IHSG akan menguji resistance terdekat pada downtrend jangka menengah yang relatif kuat pada hari ini. 

Level resistence IHSG pada hari ini diperkirakan 6.536 dengan rentang pergerakan diestimasi sekitar 6.429–6.536 dan level kritikal 6.450.

Pasar saham di dalam negeri sedang menunggu hasil rapat kebijakan moneter, baik di dalam negeri maupun di AS. Bank Indonesia dan The Fed akan menyelenggarakannya pada hari yang sama yaitu 18 dan 19 Maret 2025.

"Kami berharap akan ada respons positif dari pasar jika BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga, meski the Fed kemungkinan besar masih akan tetap menahan FFR di 4,5%."

Secara teknikal, Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan trading buy untuk saham BRMS, PTRO, dan BBRI pada hari ini. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper