Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Divestasi Bisnis Beras Tiga Pilar Sejahtera (AISA) Dinilai Positif

Rencana PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. atau AISA untuk mendivestasikan lini bisnis berasnya dinilai positif sebagai upaya untuk memperbaiki citra dan kinerja perseroan.
TPS Food/tigapilar.com
TPS Food/tigapilar.com

Bisnis.com, JAKARTA—Rencana PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. atau AISA untuk mendivestasikan lini bisnis berasnya dinilai positif sebagai upaya untuk memperbaiki citra dan kinerja perseroan.

Rapat umum pemegang saham AISA yang digelar Kamis (2/11/2017) telah setuju atas rencana divestasi seluruh unit bisnis beras AISA yang dikendalikan oleh PT Dunia Pangan. AISA menggenggam 70% saham PT Dunia Pangan yang seluruhnya akan dilepas.

PT Dunia Pangan ini merupakan induk dari PT Indo Beras Unggul yang beberapa waktu lalu terjerat kasus hukum akibat terindikasi melakukan tindakan penipuan usaha.

Estimasi nilai divestasi ini mencapai Rp3,58 triliun, tetapi realisasinya masih menunggu persetujuan pemegang obligasi dan sindikasi perbankan penyalur kredit, yang rencananya akan dimintai pada awal Desember mendatang.

David N Styanto, analis First Asia Capital, mengatakan bahwa kasus hukum yang menjerat anak usaha perseroan di lini bisnis beras saat ini jelas sangat mengganggu performa bisnis perseroan sebagai perusahaan publik. Oleh karena itu, langkah divestasi merupakan upaya yang tepat untuk memperbaiki citra perseroan.

“Waktu memutuskan untuk divestasi ini, analisis perseroan pasti melihat ke arah sana juga [kasus hukum PT IBU]. Cuma dengan kontribusi yang besar dari bisnis beras ini bagi AISA akan menjadi kerugian tersendiri,” ungkapnya.

Meski begitu, tuturnya, perseroan akan mengantongi dana segar yang besar dari divestasi ini yang bisa dimanfaatkan untuk ekspansi bisnisnya. Tidak tertutup kemungkinan AISA akan melakukan aksi akuisisi perusahaan lainnya, mengingat perusahaan ini cukup sering melakukan akuisisi besar dalam sejarahnya.

Bila divestasi lancar, perseroan akan mengantongi dana segar dan memperbaiki buku perseroan. Diharapkan dengan divestasi ini harga saham perseroan akan lebih terjaga atau tidak tidak lagi anjlok seperti yang terjadi saat ini sejak terjerat kasus beras.

Harga saham perseroan memang turun tajam sejak pertengahan tahun ini. Pada Kamis (2/11/2017), saham perseroan ditutup di harga Rp935, sudah turun 57,5% sejak akhir Mei 2017 yang saat itu Rp2.200.

David masih merekomendasikan hold atas saham AISA hingga ada kejelasan terkait sukses atau tidaknya langkah divestasi ini. “Kalau semua rencana AISA ini sudah oke, baru mungkin kami bisa rekomendasikan buy,” ungkapnya.

 
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper