Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Turunkan Peringkat GWSA

Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings menurunkan peringkat nasional jangka panjang PT Greenwood Sejahtera Tbk. dari BBB+ menjadi BBB dan mempertahkan outlook stabil.

Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings menurunkan peringkat nasional jangka panjang PT Greenwood Sejahtera Tbk. dari BBB+ menjadi BBB dan mempertahkan outlook stabil.

Fitch menurunkan peringkat pengembang properti ini karena ketidakmampuan Greenwood Sejahtera untuk mencapai prapenjualan. Dimana hasil dari marketing penjualan/gross debt ratio kurang dari 30%.

Pada level kurang dari 30%, Fitch juga akan nmempertimbangkan rating Greenwood menjadi negatif, dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan dalam dua tahun terakhir. Fitch berharap agar, Greenwood bisa memperbaikan kinerja pada 2019.

Dalam laman Fitch, Greenwood memiliki pendapatan berulang yang substansial dan dividen dari emiten properti lainnya. Namun, perlambatan bisnis dan profil kredit membuat emiten bersandi saham GWSA terperosok ke peringkat BBB.

Fitch menilai, perubahan kondisi ekonomi lebih cenderung mempengaruhi kapasitas pelunasan tepat waktu. Sejak 2015, GWSA telah melaporkan prapenjualan yang melemah. Pada 2016, pra-penjualan turun 24% menjadi Rp32 miliar dan pra-penjualan hanya Rp22 miliar, yang berasal dari satu transaksi di menara perkantoran TCC Batavia 1.

Greenwood mencatatkan penurunan yang signifikan dari 2014 yang sempat mencapa Rp239 miliar. Fitch juga memproyeksikan, pra-penjualan masih akan tetap lemah pada 2019, karena perusahaan cenderung menunda proyek karena adanya perhelatan pemilikan presiden.

"Kami memprakirakan utang Greenwood akan meningkat pada 2018-2019 karena perusahaan mendanai pembangunan proyeknya melalui utang dan harus mengakuisisi lahan sebelum meluncurkan proyek baru pada 2019. Ekspektasi kami leverage akan meningkat sesuai rating yang diberikan," seperti yang dikutip dari laman Fitch.

Adapun utang bank jangka pendek GWSA hingga Juni 2017 mencapai Rp12,72 miliar dan utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun mencapi Rp11 miliar. Lalu utang bank jangka panjang perseroan mencapai Rp154,99 miliar dan utang obligasi senilai Rp68,62 miliar.

Fitch menilai, untuk skala kecil memiliki risiko pembangunan yang tinggi. Peringkat Greenwood mencerminkan skala pengembangan yang kecil dan dalam jangka pendek. Diversifikasi proyek yang terbatas membuat arus kas GWSA rentan. Fitch juga melihat risiko eksekusi Greenwood masuk ke area baru dari basis CBD Jakarta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper