Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKSH Akan Akusisi Mayoritas Saham WICO

Djajadi Djaja, pendiri dan pemilik mayoritas saham di PT Wicaksana Overseas International Tbk. akan melepas sebagian besar sahamnya di perseroan kepada DKSH Holding AG, sebuah perusahaan penyedia jasa pengembangan pasar.

Bisnis.com, JAKARTA—Djajadi Djaja, pendiri dan pemilik mayoritas saham di PT Wicaksana Overseas International Tbk. akan melepas sebagian besar sahamnya di perseroan kepada DKSH Holding AG, sebuah perusahaan penyedia jasa pengembangan pasar.

Berdasarkan perjanjian jual beli bersyarat, DKSH akan membeli 761,37 juta saham dalam emiten berkode WICO tersebut. Perjanjian ini efektif sejak 10 Juli 2017. Sebelumnya, DKSH tidak belum memiliki saham di WICO.

Saat ini, para pihak sedang memenuhi syarat-syarat pendahuluan untuk perjanjian tersebut sebelum dapat melanjutkan ke tahap penyelesaian (closing). Sebelumnya, mayoritas pemegang saham perseroan sudah setuju dengan rencana tersebut.

Adapun, pemegang saham WICO saat ini adalah Djajadi Djaja sebanyak 991,10 juta lembar atau 78,1%, PT Wira Saksama 120,42 juta lembar atau 9,49%, dan publik sebanyak 157,43 juta lembar atau 12,4%.

Harga saham WICO dibuka pada harga Rp382 per saham pada perdagangan Selasa (11/7/2017). Dengan estimasi harga penjualan di angka tersebut, nilai penjualan saham WICO kepada DKSH akan mencapai sekitar Rp291 miliar.

Djajadi Djaja, Pendiri dan Komisaris Utama WICO, mengatakan kerja sama ini akan memperkuat posisi perseroan yang selama 40 tahun terakhir telah menjadi mitra kepercayaan untuk merek-merek konsumen lokal di seluruh Indonesia.

“Kami menghubungkan perusahaan kami dengan jaringan distribusi DKSH yang bersifat pan-Asian, yang menjadi hal yang sangat penting untuk klien-klien barang-barang konsumsi dan farmasi kami,” ungkapnya melalui siaran pers, Selasa (11/7/2017).

DKSH merupakan penyedia jasa pengembangan pasar ternama asal Switzerland yang berdiri sejak 1865 dengan fokus di Asia. DKSH membantu perusahaan-perusahaan dan merek-merek lain untuk mengembang usahanya dalam pasar yang baru atau pasar yang sedang berkembang.

Perusahaan ini tunduk pada hukum Switzerland dan telah terdaftar di bursa efek SIX Switzerland sejak 2012. Perusahaan global ini berpusat di Zurich dengan 780 lokasi usaha yang tersebar di 36 negara, yang mana 750 lokasi di antaranya berada di Asia.

Djajadi mengatakan, masuknya DKSH sebagai pemegang saham pengendali perseroan akan membantu perseroan untuk meningkatkan kapabilitas pelayanan perseroan, memperluas jaringan distribusi, serta meningkatkan standar fasilitas perseroan di Indonesia.

“Ini merupakan transformasi strategi yang penting bagi WICO dan kami melihat adanya nilai yang luar biasa bagi para stakeholder perusahaan. Kami akan terus melanjutkan untuk mendukung WICO dan DKSH serta tetap menjadi pemegang saham yang signifikan di WICO,” ungkapnya.

Stefan Butz, CEO DKSH, mengatakan kerja sama dengan WICO ini menjadi tonggak sejarah penting bagi DKSH. Melalui WICO, DKSH dapat memperluas cakupan pasar dan dominasi perseroan di Asia Tenggara.

“Jaringan distribusi WICO merupakan wadah yang ideal bagi kami untuk melakukan ekspansi bisnis kami lebih lanjut melalui investasi di Indonesia dengan klien-klien lokal dan internasional. Sekarang kami dapat menawarkan pada klien kami wadah yang lebih luas lagi untuk berekspansi di pasar Asia yang terus berkembang,” ungkapnya.

DKSH menawarkan portfolio terintegrasi yang mencakup sumber, pemasaran, penjualan, pendistribusian, dan layanan purna-jual yang disediakan sesuai keperluan. Selain itu, DKSH juga memberikan dukungan pengetahuan dan logistik on-the-ground berdasarkan jaringan komprehensif yang beragam dalam ukurannya dan kedalamannya.

Kegiatan usahanya dibagi berdasarkan empat pengkhususan unit bisnis yang mencerminkan pengkhususan DKSH yaitu barang-barang konsumsi, kesehatan, performance materials, dan teknologi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper