Bisnis.com, JAKARTA— Emiten transportasi PT Adi Sarana Armada Tbk. akan makin ekspansif pada pengembangan bisnis balai lelang yang telah dimulai perseroan sejak 2014 guna menggenjot pendapatan.
Hindra Tanujaya, Direktur Keuangan Adi Sarana Armada, mengatakan bahwa lini bisnis perseroan yang tumbuh paling signifikan tahun lalu adalah lini balai lelang , mencapai 140% secara year on year dari Rp5,76 miliar pada 2015 menjadi Rp13,85 miliar tahun lalu.
Bisnis ini ditangani perseroan melalui anak perusahaannya, yakni PT Adi Sarana Lelang dengan brand Bidwin.
Meski begitu, kontribusi lini usaha pelelangan terhadap total pendapatan emiten dengan kode ASSA ini belum terlalu tinggi sebab perseroan hanya mengambil untung dari fee atau bayaran jasa pelelangan kendaraan dari pihak ketiga.
Adapun, total pendapatan perseroan tahun lalu mencapai Rp1,57 triliun, tumbuh 13% dibandingkan dengan Rp1,39 triliun pada 2015. Jadi, kontribusi lini pelelangan terhadap total pendapatan kurang dari 1%.
Hindar mengatakan, meskipun kontribusinya saat ini masih kecil, tetapi prospek bisnis ini cukup menjanjikan sehingga perseroan memutuskan untuk terus mengembangkannya. Di sisi lain, saat ini tren penjualan mobil pun perlahan mulai bergeser dari penjualan langsung menuju penggunaan jasa balai lelang.
Penjualan melalui balai lelang diklaim lebih transparan, lebih mudah prosesnya sekaligus lebih cepat proses penjualannya sebab pemasaran yang dilakukan oleh balai lelang jauh lebih efektif. Harga jual yang diperoleh pemilik pun berpotensi lebih tinggi sebab dijual melalui mekanisme lelang.