Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alokasi Gas Bertambah, KOPI Incar Pasar Baru

Usai memperoleh persetujuan penambahan alokasi gas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, PT Mitra Energi Persada Tbk. (KOPI) bakal mengincar pasar baru pada tahun ini.
Direktur Independen PT Mitra Energi Persada Tbk Husni Heron (dari kiri) bersama Presdir Ivo Wongkarem, dan Direktur Said August Putra, mengamati papan perdagangan di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (04/05/2015)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Independen PT Mitra Energi Persada Tbk Husni Heron (dari kiri) bersama Presdir Ivo Wongkarem, dan Direktur Said August Putra, mengamati papan perdagangan di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (04/05/2015)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah memperoleh persetujuan penambahan alokasi gas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, PT Mitra Energi Persada Tbk. (KOPI) bakal mengincar pasar baru pada tahun ini.

Direktur Utama KOPI Ivo Wongkaren mengatakan berdasarkan kesepakatan antara anak usaha perseroan PT Mitra Energi Buana (MEB) dengan PT Medco E&P Indonesia, alokasi gas bertambah dari 3,7 miliar british thermal unit (billion british thermal unit/BBTUD) menjadi 5 BBTUD.

“Penambahan alokasi gas sebesar 30% itu diperkirakan akan meningkatkan pendapatan sebesar 20%. Volume baru akan bertambah mungkin pada akhir tahun atau awal tahun depan,” katanya seusai paparan publik, Rabu (3/5/2017).

Untuk mengimbangi penambahan pasokan tersebut, perseroan kini tengah melakukan negosiasi dengan konsumen existing agar bisa meningkatkan volume gas yang dikonsumsi. Selain itu, perseroan juga menyiapkan pasar baru agar penambahan alokasi gas tersebut bisa terserap maksimal.

Dia mengungkapkan konsumen perseroan saat ini yang terbanyak adalah industri kertas, disusul kemudian industri karet dan industri lainnya. “Kami juga tengah menjajaki konsumen untuk industri keramik,” ujarnya.

Pada 23 Desember 2016, perseroan melalui MEB telah mendapat persetujuan dari Menteri ESDM perihal penetapan alokasi dan pemanfaatan gas bumi untuk amandemen kedua Perjanjian Jual Beli Gas Bumi dengan PT Medco E&P Indonesia.

Oleh karena itu, pada Februari 2017, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) meningkatkan pasokan gas ke anak usaha KOPI. Selain itu, kedua anak usaha juga menambah durasi kontrak jual beli gas.

KOPI dalam keterbukaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Februari 2017 mengungkapkan selain penambahan pasokan gas, kedua pihak juga menambah jangka waktu perjanjian jual beli gas (PJBG) yang semula 5 tahun menjadi 10 tahun.

Adapun, KOPI menguasai 99,5% saham PT Mitra Energi Buana (MEB). MEB melakukan perdagangan gas di daerah Sumatera Selatan dengan ijin dedicated hilir melalui penjualan gas dan pembangunan jaringan pipa sampai titik serah di lokasi konsumen.

Pada 1 Desember 2012, kedua pihak telah meneken amandemen PJBG dengan durasi 5 tahun sejak tanggal tersebut atau hingga Total Jumlah Kontrak (TJK) terpenuhi, yang mana lebih dulu tercapai.

Amandemen yang kala itu memuat beberapa poin perubahan yang penting, diantaranya Jumlah Penyerahan Harian (JPH) yang semula hanya 2,5 BBTUD, meningkat menjadi 3,7 BBTUD. Selain itu juga ada penambahan TJK yang sebelumnya hanya 6,1 TBTU menjadi 12,6 TBTU.

Perubahan lainnya, penyesuaian harga gas pada 2012 adalah sebesar US$3,41 per juta metric british thermal unit (MMBTU) menjadi US$6,04 per MMBTU pada 2012, dengan faktor eskalasi sebesar 3% per tahun.

Dalam amandemen yang diteken pada 1 Desember 2012 itu, mengungkapkan gas yang digunakan akan diambil dari Blok PSC South & Central Sumatera dengan Titik Penyerahan berada di Stasiun Rambutan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper