Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Internusa (SSIA) Kantongi Restu Pemegang Saham Untuk Divestasi Tol Cipali

Emiten pengembang kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. telah mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan divestasi lini bisnis jalan tolnya di ruas Cikopo—Palimanan kepada PT Astratel Nusantara.
Tol Cipali./Antara
Tol Cipali./Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten pengembang kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. telah mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan divestasi lini bisnis jalan tolnya di ruas Cikopo—Palimanan kepada PT Astratel Nusantara.

Persetujuan tersebut diperoleh setelah perseroan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa kedua (RUPSLB 2) pada Rabu (5/4/2017) di Jakarta. Pada RUPSLB 1 yang digelar bulan lalu, perseroan belum memperoleh persetujuan lantaran kuorum rapat tidak terpenuhi.

RUPSLB 2 kali ini berhasil memenuhi kuorum kehadiran pemegang saham yang dipersyaratkan mencapai 2/3 atau 67% dari total pemegang saham. Pemegang saham yang hadir mencapai lebih dari 70%.

Johannes Suriadjaja, Presiden Direktur Surya Semesta mengatakan, perseroan memperoleh persetujuan dari sekitar 80% pemegang saham yang hadir untuk rencana divestasi tersebut. Dengan begitu, perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) yang telah dilakukan bersama Astratel bisa dilanjutkan dengan penandatanganan akta jual beli (AJB).

Perseroan sudah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) bersyarat dengan Astratel Nusantara, anak usaha PT Astra International Tbk, pada Januari lalu. Pada prinsipnya, Astratel sudah siap untuk mengambil alih 60% saham perseroan pada PT Baskhara Utama Sedaya (BUS), tinggal menunggu persetujuan pemegang saham SSIA.

Adapun, BUS merupakan pemegang 45% saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS) yang adalah operator jalan tol Cikopo—Palimanan. Pemegang saham utama LMS adalah Pluss Expressway Bhd, anak usaha UEM Group, operator jalan tol terbesar di Malaysia.

Saham SSIA pada BUS dimiliki oleh dua anak usahanya, masing-masing PT Karsa Sedaya Sejahtera (KSS) sebanyak 45,62% dan PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) sebanyak 14,38%. SSIA akan mengantongi Rp2,56 triliun dari transaksi itu, masing-masing Rp2,34 triliun dari KSS dan Rp233 miliar dari NRCA.

Johannes mengatakan, setelah memperoleh persetujuan pemegang saham, rencana transaksi ini juga masih harus memenuhi sejumlah persyaratan lain. Di antaranya yakni persetujuan dari bank-bank yang ikut membiayai investasi tol ini serta dari Pluss Expressway selaku pemegang saham mayoritas pada LMS.

“Kita harapkan kalau semua kondisi yang dipersyaratkan dalam PPJB sudah bisa terpenuhi semua, mungkin bulan ini akan selesai dan transaksi sudah bisa dilakukan. Sebanyak 15% dari nilai transaksi akan dibayar saat AJB dan sisanya dalam bentuk piutang yang akan dilunasi pada 15 Januari 2018,” katanya, Rabu (5/4/2017).

Adapun, 15% dari nilai transaksi tersebu setara dengan Rp384 miliar.

Saat ini perseroan masih mengkaji rencana pemanfaatan dana tersebut. Yang jelas, sebagian dana tersebut akan digunakan untuk pembelian lahan di Subang, Jawa Barat, yang akan menjadi kawasan industri baru perseroan.

Perseroan menargetkan pembebasan tahun ini dapat mencapai 1000 hektare. Sekitar 50% dari jumlah tersebut sudah bebas tahun lalu.

Selain itu, perseroan memiliki obligasi jatuh tempo senilai Rp550 miliar pada November tahun ini. Perseroan masih mempertimbangkan kemungkinan penggunaan dana hasil transaksi itu untuk pelunasan utang itu.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper