Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terus Jeblok Efek Trump, IHSG Terlempar Jawara Bursa Dunia

Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus tertekan sejak kemenangan Donald J. Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, membuat posisi IHSG terlempar sebagai jawara bursa utama dunia ke urutan empat, di bawah Thailand, Amerika Serikat, dan Inggris.
Siluet karyawan di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Senin (3/10)./JIBI/Bisnis/NurulHidayat
Siluet karyawan di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Senin (3/10)./JIBI/Bisnis/NurulHidayat

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus tertekan sejak kemenangan Donald J. Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, membuat posisi IHSG terlempar sebagai jawara bursa utama dunia ke urutan empat, di bawah Thailand, Amerika Serikat, dan Inggris.

Pada perdagangan Kamis (22/12/2016), IHSG merosot 1,34% sebesar 68,52 poin ke level 5.042,87. IHSG terus tertekan dalam dua pekan terakhir.

Koreksi IHSG telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir terutama pasca Pemilu AS yang memenangkan Donald Trump. Tercatat, investor asing terus menarik dana dari emerging market, termasuk Indonesia.

Akan tetapi, pergerakan modal investor asing di lantai bursa mulai mengalir dalam tiga hari terakhir dengan capaian aksi beli bersih Rp674,63 miliar.

Dari data Bloomberg, hingga Kamis (22/12/2016), total net buy investor asing telah mencapai US$1,16 miliar. Capaian net buy tertinggi terjadi pada 18 Agustus 2016 sebesar US$3,03 miliar.

Pelemahan IHSG membuat posisinya terlempar sebagai jawara di antara bursa utama dunia. IHSG merosot ke urutan empat dunia di bawah Thailand, Amerika Serikat, dan Inggris.

Meski IHSG tertekan, investor asing pada perdagangan Kamis (22/12/2016), justru memborong saham dengan catatan net buy Rp427,28 miliar. Capaian itu membuat net buy yang dibukukan sepanjang tahun berjalan menebal menjadi Rp14,9 triliun.

Berikut posisi bursa utama dunia sejak awal tahun 2016: 

No

Indeks Negara

Level

Perubahan year-to-date (%)

1

Thailand

1.503,00

+16,69

2

Amerika Serikat*

19.941,96

+13,28

3

Inggris**

7.035,27

+12,70

4

Indonesia

5.042,87

+9,79

5

Australia

5.691,78

+6,50

6

Korea Selatan

2.035,73

+3,79

7

Jepang

19.427,67

+2,07

8

Singapura

2.882,04

-0,02

9

India**

25.945,70

-0,66

10

Hong Kong

21.636,20

-1,27

11

Malaysia

1.623,20

-4,10

12

Filipina

6.587,17

-5,25

13

China

3.139,56

-11,29

Keterangan: *=per 21 Desember 2016, **=per 22 Desember 2016 pukul 16.30 WIB.

Sumber: PT Bursa Efek Indonesia, diolah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper