Bisnis.com, JAKARTA--Emiten produksi ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) tengah mengkaji penerbitan obligasi untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang jatuh tempo senilai US$500 juta.
Direktur & Sekretaris Perusahaan Gajah Tunggal Catharina Widjaja menuturkan perseroan tengah mempertimbangkan langkah-langkah yang harus diambil untuk pokok pinjaman.
"Tapi belum menentukan opsi yang dipilih berkaitan dengan outstanding bond yang masih ada. Dengan mempertimbangkan momentum tax amnesty dimana kemungkinan likuiditas yang akan meningkat di dalam negeri," katanya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (9/8/2016).
Per semester I/2016, total utang bersih perseroan mencapai Rp6,47 triliun dari sebelumnya Rp7,05 triliun. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) mencapai 1,1 kali dengan total utang sebesar US$553 juta.
Hingga paruh pertama tahun ini, emiten bersandi saham GJTL itu mengantongi penjualan Rp6,94 triliun dengan laba kotor Rp1,67 triliun. Total penjualan produk ban meningkat 48% pada replacement, 10% pada pasar OEM, dan 42% di pasar ekspor.
Biaya produksi terbesar pada bahan baku sebesar 64%. Komponen biaya karet stagnan 24%, energi 38%, gas 62%, dan tenaga kerja 14%.