Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA TEMBAGA 19 JULI: Berbalik Melemah Tertekan Spekulasi Terbatasnya Permintaan dari China

Harga komoditas logam industri tersebut berbalik melemah hingga 0,49% atau 1,10 poin ke US$222,60 per pound pada pukul 12.58 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,18% atau 0,40 poin di posisi US$224,10 per pound.
 Tembaga/Reuters
Tembaga/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga tembaga kontrak September 2016 terpantau berbalik melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (19/7/2016) di tengah spekulasi bahwa kondisi kredit di China, pengguna terbesar tembaga, akan membatasi permintaan pada paruh kedua tahun ini. 

Harga komoditas logam industri tersebut berbalik melemah hingga 0,49% atau 1,10 poin ke US$222,60 per pound pada pukul 12.58 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,18% atau 0,40 poin di posisi US$224,10 per pound. 

Menurut Barclays Plc., seperti dilansir Bloomberg kemarin, meski data pinjaman baru yang dirilis pekan lalu melampaui estimasi, efek stimulatif dari pelonggaran kondisi kredit pada sektor real estate terlihat moderat.

Penurunan harga tembaga juga dipengaruhi oleh data kenaikan harga rumah di China yang mengecil pada Juni seiring penerapan pembatasan rumah oleh lebih banyak kota demi mengurangi lonjakan harga.

Hal ini menambah kekhawatiran bahwa rebound yang dipimpin sektor konstruksi terhadap perekonomian tidak akan bertahan.

Di sisi lain, penguatan dolar AS juga telah membebani harga komoditas dalam mata uang AS serta menjadikannya lebih mahal bagi para pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat meski tipis sebesar 0,03% atau 0,033 poin ke posisi 96,595 pada pukul 12.58 WIB setelah dibuka positif. 

 

Pergerakan tembaga di Comex (Commodity Exchange) untuk kontrak September 2016:

Tanggal

Level

Perubahan

19/7/2016

(Pk. 12.58 WIB)

222,60

-0,49%

18/7/2016

223,70

+0,16%

15/7/2016

223,35

-0,42%

14/7/2016

224,30

+0,13%

13/7/2016

224,00

+1,22%

Sumber: Bloomberg

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper