Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RIGHTS ISSUE: 16 Emiten Cari Duit Rp50 Triliun

Tidak kurang dari 16 emiten mengumumkan untuk menerbitkan saham baru pada tahun ini dengan perolehan dana mencapai lebih dari Rp50 triliun.
Ilustrasi-Pengunjung mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu kantor sekuritas di Jakarta, Senin (18/04)./JIBI-Endang Muchtar
Ilustrasi-Pengunjung mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu kantor sekuritas di Jakarta, Senin (18/04)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA--Tidak kurang dari 16 emiten mengumumkan untuk menerbitkan saham baru pada tahun ini dengan perolehan dana mencapai lebih dari Rp50 triliun.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, emiten rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) tercatat menjadi penerbit saham baru melalui mekanisme rights issue tertinggi sebesar Rp13,99 triliun. Perseroan akan merilis 36,84 miliar lembar saham baru untuk mendanai pembayaran utang.

Direktur PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai aksi korporasi berupa rights issue menjadi pilihan terakhir bagi emiten. Biasanya, emiten yang akan berekspansi bakal memilih dana dari laba ditahan, obligasi, dan pinjaman, terlebih dahulu.

"Kalau sudah mentok, mereka baru rights issue. Kesannya kinerja penerbit saham baru itu kurang baik," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (19/4/2016).

Dia menjelaskan, kinerja emiten penerbit rights issue maupun private placement, terbilang kurang menggembirakan pada tahun lalu. Itu terjadi lantaran kondisi perekonomian global memburuk dan berpengaruh pada makro ekonomi domestik.

Iklim ekonomi dunia, sambungnya, juga berpengaruh pada rendahnya harga komoditas di dalam negeri. Tentunya, kinerja korporasi turut tertekan terutama akibat penurunan daya beli, pengetatan likuiditas, hingga tingginya suku bunga perbankan.

Tahun lalu, katanya, emiten perbankan menunjukkan lonjakan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Perbankan juga mengambil posisi berhati-hati dalam penyaluran kredit akibat mahalnya bunga.

Pada saat bersamaan, korporasi harus melakukan restrukturisasi utang. Sehingga, sebagian besar emiten menggelar rights issue untuk membayar utang yang dimiliki perseroan.

Memang, diakuinya aksi rights issue dapat menjadi indikator mulai membaiknya pasar modal di Indonesia. Tahun ini, Indeks harga saham gabungan (IHSG) mulai bergerak positif dan dimanfaatkan oleh korporasi untuk menggelar rights issue.

Menurut dia, aksi rights issue yang diproyeksikan untuk melakukan ekspansi oleh emiten akan lebih diapresiasi oleh pemegang saham. Artinya, dana yang disuntikkan oleh pemilik modal akan berpotensi untuk dikembangkan.

Akan tetapi, sambungnya, jika dana hasil perolehan rights issue digunakan oleh emiten untuk membayar utang, pemegang saham tidak menyukainya. Pasalnya, modal yang disuntikkan oleh pemegang saham digunakan untuk membayar utang kepada kreditor.

Sementara itu, jika perolehan dana hasil rights issue digunakan untuk ekspansi, dipastikan harga saham di pasar akan terkerek naik. Biasanya, harga pelaksanaan saham baru akan lebih rendah dari harga pasar.

Sebaliknya, jika emiten berniat untuk menggunakan dana hasil rights issue untuk membayar utang, pergerakan saham akan merosot di pasar. Pemegang saham tidak memiliki pilihan, mereka harus menyerap rights issue bila tidak ingin terdilusi.

Adapun, jika emiten mematok harga rights issue lebih tinggi dari harga pasar, dipastikan akan ada pembeli siaga. "Artinya pemegang saham pengendali bisa berubah, mereka mengusir secara halus investor lama," jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper