Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang batu bara PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) membukukan laba bersih US$26,37 juta setara dengan Rp363,77 miliar (kurs Rp13.795 per dolar AS) pada periode 2015, meroket 938,1% dari tahun sebelumnya US$2,54 juta.
Direktur Keuangan Baramulti Suksessarana Eric Rahardja mengatakan kinerja perseroan pada 2015 terbilang cukup baik setelah beberapa periode terus membangun infrastruktur dan akuisisi aset.
"Sekarang baru terlihat hasilnya, perusahaan tambang yang mempunyai infrastruktur akan lebih efisien," katanya dalam paparan publik, Selasa (15/3/2016).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan yang dikantongi emiten berkode saham BSSR tersebut juga meningkat 19,3% menjadi US$259,02 juta dari US$217,11 juta. Laba kotor yang diraup mencapai US$88,46 juta, meroket 87,45% dari tahun sebelumnya US$47,19 juta.
Produksi batu bara Baramulti pada tahun lalu mencapai 7,7 juta ton konsolidasian. Realisasi belanja modal (capital expenditure/Capex) sepanjang tahun lalu mencapai US$6,17 juta dari target US$7,02 juta.
Per 31 Desember 2015, total aset Baramulti Suksessarana mencapai US$173,88 juta dari US$167,15 juta. Liabilitas US$68,93 juta dari US$77,45 juta dan ekuitas US$104,95 juta dari US$89,7 juta.
Pada perdagangan Selasa (15/3/2016), saham BSSR stagnan di level Rp1.100 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp2,87 triliun. Saham BSSR memberikan return negatif 0,90% selama setahun dan 8,23% sepanjang tahun berjalan.