Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Terus Anjlok, BEI Bekukan Saham TAXI

PT Bursa Efek Indonesia membekukan perdagangan saham PT Express Trasindo Utama Tbk. (TAXI) akibat anjlok 58,78% sejak 13 Oktober 2015.
BEI suspensi saham TAXI/ilustrasi
BEI suspensi saham TAXI/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bursa Efek Indonesia membekukan perdagangan saham PT Express Trasindo Utama Tbk. (TAXI) akibat anjlok 58,78% sejak 13 Oktober 2015.

Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, mengatakan suspensi saham TAXI dilakukan setelah terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan sebesar Rp179.

Penurunan harga saham TAXI mencapai 56,83% dari harga penutupan Rp315 pada 16 Oktober 2015 menjadi Rp136 pada 12 November 2015.

"BEI perlu melakukan penghentian sementara perdagangan saham TAXI di pasar reguler dan pasar tunai," ungkapnya dalam pengumuman resmi di BEI, Kamis (12/11/2015).

Suspensi saham TAXI dilakukan mulai sesi I perdagangan Jumat (13/11/2015), hingga pengumuman bursa lebih lanjut.

BEI mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.

Pada perdagangan saham hari ini, Kamis (12/11/2015), saham TAXI anjlok 6,21% atau 9 poin ke level Rp136 per lembar. Sejak awal tahun, return saham TAXI bahkan negatif 88,38% dengan kapitalisasi pasar Rp293,94 miliar.

Hingga kuartal III/2015, laba Express Trasindo Utama terjungkal 89,84% menjadi Rp11,07 miliar dari Rp109,04 miliar. Padahal, pendapatan TAXI tumbuh 12,69% menjadi Rp721,4 miliar dari Rp640,14 miliar.

Rencana pencaplokan saham TAXI oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) dipastikan batal pada bulan lalu.

Saratoga mengumumkan perseroan bersama PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) dan Golden Valley Advisors Inc. (Saratoga Group) mengakhiri perjanjian jual beli saham Express pada 7 Oktober.

"Pengakhiran tersebut dilakukan disebabkan kondisi pasar yang tidak kondusif," kata Sekretaris Perusahaan Saratoga Ira Dompas dalam keterbukaan informasi di BEI.

Sesuai perjanjian jual beli yang diteken April 2015, Saratoga semula berencana membeli 1,09 miliar lembar saham TAXI dari PT Rajawali Corpora atau setara 51% kepemilikan perusahaan milik Peter Sondakh itu. Harga perkiraan saham TAXI semula Rp1.400 per lembar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper